Dark
Light

Gamer World of Warcraft Bertambah, Activision Blizzard Raup US$ 1,5 Miliar

1 min read
February 7, 2014

Ada kalanya ketika World of Warcraft menjadi raja dari raja seluruh permainan online, sang developer sekaligus publisher baru merilis expansion pack kedua mereka, Wrath of the Lich King. Saat itu tidak kurang dari 12 juta orang menikmati WoW. Tetapi masa kejayaan tidak bertahan selamanya, angka itu terus menurun perlahan-lahan…

Hingga akhirnya Activision mengumumkan bahwa pemasukan kuartal ketiga tahun lalu ternyata jauh lebih baik dibandingkan apa yang mereka perhitungkan sebelumnya. Sang CEO Activision, Bobby Kottick melaporkan terdapat peningkatan sebesar 36% dari pendapatan total perusahaan itu. Jumlahnya tidak sedikit, Activision Blizzard berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$ 1,5 miliar.

Menurut mereka, hal tersebut juga merupakan efek dari kembali menguatnya jumlah pemain World of Warcraft. Berdasarkan perhitungan terakhir, jumlah gamer WoW naik dari 7,6 menjadi 7,8 juta. Bisa jadi hal ini juga disebabkan oleh gamer yang mengantisipasi dirilisnya sekuel (expansion pack) terbaru World of Warcraft, Warlords of Draenor, yang rencananya akan mendarat tahun ini.

 

Info menarik: Oculus Menunjuk EVE: Valkyrie Sebagai Game Eksklusif Pertama Headset VR Mereka

 

Bagi sang CEO, 2013 merupakan masa transisi Activion Blizzard. Transaksi mereka dengan Vivendi mengembalikan kebebasan dan menghilangkan pembatasan kreatifitas dalam berkarya. “Kesuksesan terus-menerus game-game buatan kami memberikan hasil keuangan lebih baik dari yang diharapkan, termasuk penghasilan bersih yang lebih tinggi dan harga saham. Kini kami memiliki arus kas senilai US$ 1,26 miliar, ” ujar Kottick.

Pemasukan lain yang turut berjasa dalam meningkatnya keuntungan Activision Blizzard berasal dari penjualan StarCraft 2: Heart of the Swarm yang menjadi salah satu permainan PC paling terlaris tahun itu, dan juga franchise Skylanders yang memberikan pemasukan sebesar US$ 2 miliar dari saat ia dirilis hingga hari ini. Belum lagi Call of Duty: Ghost sebagai title dengan penjualan tertinggi di hampir semua tipe platform game.

Di tahun 2014 ini, Activision berharap bahwa franchise baru garapan para pencipta seri Halo, Destiny, bisa menjadi IP bernilai miliar juta dolar selanjutnya. Kottick sedikit membahas bahwa mereka telah menyiapkan kembali penerus Call of Duty dan Skylanders. Activision Blizzard juga telah melihat tiga buah judul lagi yang memiliki potensi untuk menjadi game yang laris manis: Hearthstone: Heroes of Warcraft, Heroes of the Storm dan Call of Duty Online.

 

Info menarik: Ubisoft Umumkan Tanggal Rilis Child of Light

 

Ketiga judul terakhir ini merupakan title-title free-to-play pertama yang pernah dibuat oleh Activision dan juga Blizzard. Tapi melihat respon gamer yang sangat positif terhadap Hearthstone, mereka semakin percaya diri untuk menggarap game dengan model bisnis free-to-play lain. Bahkan kemungkinan besar, Hearthstone akhirnya nanti akan juga hadir untuk platform mobile.

Kottick menambahkan, “Dalam lima tahun terakhir, melalui deviden dan pembelian kembali saham, kami berhasil mengembalikan hampir US$ 10 miliar kepada para pemegang saham. Dan hari ini kami umumkan bahwa Activision Blizzard telah meningkatkan deviden tahunan serta membayarkan hutang sebesar US$ 375 juta.”

Terlepas dari itu, saya memiliki satu komentar singkat untuk mereka: formula tahunan Call of Duty perlu diubah.

Via Business Wire. Gambar header: Digital Trends.

Previous Story

Bidik “Citizen Journalism”, Detik Hadirkan Media Warga PasangMata

Next Story

Kerjasama Strategis, Blue Bird Group Benamkan Teknologi Interkoneksi Microsoft Ke Armada Premium Big Bird

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Overwatch 2 masuk Steam

Overwatch 2 Akan Masuk Steam Agustus Mendatang

Menjelang akuisisi oleh Microsoft yang semakin dekat, Blizzard membuat sebuah
Review Diablo 4 Indonesia

Review Diablo 4: Kepuasan Maksimal dari Awal Hingga Akhir

Action RPG dan subgenre dungeon crawler-nya telah banyak mengalami perubahan