Dark
Light

Game Ini Bisa Membantu Melawan Penyebaran Virus Corona

1 min read
March 4, 2020

Pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, provinsi Hubei Tiongkok, penyakit pernafasan akut yang disebabkan oleh virus corona (COVID-19) akhirnya tiba di Indonesia di awal bulan Maret. Sayangnya, konfirmasi Pemerintah malah disambut oleh kepanikan. Banyak orang kini menimbun bahan pangan, membuatnya jadi langka. Padahal panik ialah hal terakhir yang dibutuhkan masyarakat di tengah kondisi ini.

Antisipasi penyebaran penyakit COVID-19 kini menjadi prioritas Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan dunia. Meski solusi anti-virus sampai sekarang belum ditemukan, para peneliti terus berupaya melawan virus corona dengan berbagai cara, salah satunya lewat permainan multiplayer online seperti yang dilakukan oleh tim dari Universitas Washington ini. Mereka menamainya Foldit, dan game kabarnya berhasil menghimpun kurang lebih 200 ribu pemain.

IMG_04032020_124822_(1000_x_611_pixel)

Disajikan secara gratis, Foldit adalah game puzzle yang menantang pemain untuk melipat struktur protein sesempurna mungkin. Konsepnya sedikit menyerupai proyek Folding@home di PlayStation 3. Tapi ketika Folding@Home bersandar pada kekuatan komputasi console, Foldit diorientasikan pada solusi dari pemain. Menurut developer, kemampuan manusia dalam melipat rantai asam amino di bidang tiga dimensi tidak kalah – bahkan kadang lebih baik – dari komputer.

Tim dari Universitas Washington menjelaskan bahwa Foldit dirancang untuk membantu ekskplorasi di bidang biokimia yang dapat mendorong ditemukannya pengobatan suatu penyakit. Demi memastikan Foldit mudah dinikmati oleh orang awam, developer memangkas aspek yang terlalu teknis atau rumit; kemudian membekalinya bersama visual penuh warna dan musik gembira, serta menamai perkakas in-game dengan istilah-istilah lucu seperti ‘wiggle‘, ‘shake‘ dan ‘freeze‘.

Lewat update, Foldit menyuguhkan teka-teki baru untuk pemain: virus corona. Developer menantang pemain mendesain protein anti-virus buat menghalau spike protein SARS-CoV-2 berinteraksi dengan sel manusia. Tim menyampaikan bahwa di beberapa minggu terakhir ini, ilmuwan telah lebih memahami cara virus menginfeksi manusia. Jika kita dapat mendesain protein yang mampu mengikat spike protein virus corona, peneliti bisa memanfaatkannya untuk memblokir infeksi.

Selanjutnya, Ide-ide yang diajukan pemain akan dikumpulkan. Dan jika terlihat menjanjikan, desain tersebut akan dikirim serta diuji oleh Institute for Protein Design di Seattle. Walaupun gagasan ini terdengar prospektif, kreator Foldit juga mengingatkan bahwa proses untuk menanggulangi virus corona membutuhkan waktu. Dalam uji coba laboratorium, peneliti perlu memastikan molekul-molekul tersebut aman dan efektif menangkal SARS-CoV-2.

Foldit meluncur di tahun 2008 dan kontennya terus berkembang. Kemampuan visualisasi memang bisa membantu pemain dalam menyelesaikan puzzle, namun game pada dasarnya mudah dipelajari dan tidak menuntut keahlian khusus. Saat artikel ini ditulis, skor game tertinggi dipegang oleh pemain bernama toshiue dan grup Go Science.

Via Eurogamer.

Hadir di Indonesia SnapAsk Punya Tim Khusus untuk Konten Lokal
Previous Story

Snapask Kenalkan Aplikasi Belajar Online Berbasis Tutor

Next Story

Analogue Nt Mini Kembali Diproduksi, Kesempatan Terakhir Bagi Para Penggemar NES Sejati

Latest from Blog

Don't Miss

Perubahan Perilaku Gamers Selama Pandemi Menurut Data dari Unity

Ketika pandemi COVID-19 dimulai, banyak negara yang menetapkan lockdown. Pada

Efek Pandemi ke Perilaku Pasar Gaming di India dan Asia Tenggara

India merupakan negara dengan populasi terbesar kedua setelah Tiongkok. Dari