21 November 2022

by Daniel Hamiaz

Sejumlah Game Blizzard akan Segera Dicabut dari Tiongkok

Game-game yang tidak bisa diakses lagi nantinya meliputi World of Warcraft, Hearthstone, Warcraft III: Reforged, Overwatch, StarCraft, Diablo 3, dan Heroes of the Storm

Activision Blizzard dan NetEase diketahui akan menyudahi perjanjian lisensi yang telah berjalan selama 14 tahun. Kesepakatan ini pertama kali dibuat pada bulan Agustus 2008 dan akan berakhir pada bulan Januari 2023 mendatang.  Setelahnya, sejumlah game Blizzard seperti World of Warcraft dan Overwatch tidak akan bisa lagi diakses di Tiongkok. Kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan bersama, sehingga pembaruan kontrak pun tidak lagi dilaksanakan.

Dikutip dari Business Wire, Blizzard memberikan sejumlah alasan mengenai faktor apa saja yang menghalangi pembaruan kontrak tersebut, mulai dari akuisisi Microsoft yang sedang berjalan, dampak pandemi COVID-19, hingga resesi ekonomi.

Faktor-faktor tersebut diakui berada di luar kendali mereka, yang akhirnya membuat NetEase mundur dari perjanjian. Akibatnya, harga saham NetEase pun turun hingga 9%.

Berikut daftar game Blizzard yang akan berhenti beroperasi di pasar Tiongkok, terhitung mulai tanggal 24 Januari 2023:

  • World of Warcraft
  • Hearthstone
  • Warcraft III: Reforged
  • Overwatch series
  • StarCraft series
  • Diablo III
  • Heroes of the Storm

Walaupun hampir semua game Blizzard akan berhenti di Tiongkok, namun NetEase menyatakan bahwa Diablo Immortal, yang merupakan game terbaru Blizzard, masih akan tetap beroperasi, karena masih terikat dengan kesepakatan jangka panjang lain yang memiliki tenggat waktu yang berbeda.

"Kami sangat berterima kasih untuk komunitas kami di Tiongkok yang telah menunjukkan semangat selama hampir 20 tahun kepada game-game kami melalui NetEase dan mitra-mitra lainnya," kata Mike Ybarra, presiden Blizzard Entertainment. "Antusiasme dan kreativitas mereka sangat mengobarkan semangat kami, sembari mencari cara alternatif, untuk membawa game kami kembali di masa yang akan datang."

"Kami akan tetap menepati janji kami untuk memberikan layanan kepada para pemain hingga menit terakhir. Kami juga akan menjaga data dan aset pemain dengan baik di dalam setiap game kami," ungkap William Ding selaku CEO NetEase.

Walaupun Blizzard telah menyatakan bahwa mereka akan mencari mitra alternatif dari permasalahan ini, namun kemitraan mereka dengan NetEase bisa saja dilanjutkan dengan perjanian yang baru, khususnya setelah transaksi mereka dengan Microsoft telah selesai. Hingga berita ini ditulis, Blizzard masih belum memberi pernyataan resmi mengenai mitra alternatif yang dimaksud.