Tinker Games, pengembang game asal kota Bandung, mengumumkan bahwa salah satu game mereka akan masuk pasar Jepang.
Game berjudul INheritage: Boundary of Existance, yang sebelumnya telah tersedia di App Store, akan mengalami pelokalan (dari sisi bahasa) dan tersedia untuk pasar iOS di Jepang.
Ketersediaan INheritage di pasar Jepang ini atas kerja sama Tinker Games dengan Kakehashi Games, sebuah studio pengembang game asal Jepang.
Tidak akan ada perbedaan dari sisi gameplay maupun cerita, game ini hanya mengalami pelokalan dari sisi bahas. Jika Anda pernah memainkan game INheritage, maka Anda pasti tau bahwa ada dua cara penyampaian cerita di game ini, satu melalui suara dan satu lagi teks. Nah, yang edisi untuk pasar Jepang ini, pengisi suara tetap menggunakan Bahasa Indonesia sedangkan untuk teks akan dihadirkan dalam bahasa Jepang.
Salah satu alasan pelokalan dari game INheritage Boundary of Existance dan masuknya game ini untuk pasar mobile gamer Jepang antara lain dikarenakan gameplay yang dipilih dalam game INheritage populer di kalangan gamer Jepang. Selain itu game INheritage pun sempat diboyong ke Tokyo Game Show 2013 bersama game yang dilokalkan oleh Kakehashi Games: Anodyne dan Waking Mars.
Game INheritage: Boundary of Existance berbahasa Jepang ini akan hadir dalam dua versi, Lite dan Full Version, dihadirkan dengan nama インヘリテージ Lite dan インヘリテージ atau (Inheritēji Lite dan Inheritēji).
Game ini sebenarnya telah tersedia sejak 12 November lalu di App Store Jepang. Dalam rilis pers disebutkan bahwa pelokalan dalam bahasa Jepang ini merupakan upaya Tinker Games untuk memasuki pasar potensial yang berbeda bahasa dengan Indonesia. Tinker juga menyebutkan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk dikemudian hari ada edisi lokal dalam bahasa lain untuk game INheritage: Boundary of Existance.
INheritage: Boundary of Existance sendiri merupakan game bergenre horizontal shoot dengan menghadirkan perpaduan kebudayaan Indonesia, artwork bergaya anime dengan visual nodel dalam satu paket game.
Secara pribadi, yang paling saya suka dalam game ini adalah kualitas artwork yang dihadirkan tidak main-main. Usaha untuk memadukan elemen lokal dengan game di ranah mobile (dunia modern) pun patut didukung, karena Tinker tidak hanya mencoba mengambil nuansa lokal dan menjejalkannya dalam game tetapi mencoba menyelaraskannya dengan gameplay, artwork dan elemen game lain.
TRL sempat memuat beberapa artwork di belakang layar dari game ini, Anda bisa melihatnya lewat tautan ini.
Untuk tautan INheritage: Boundary of Existance versi Jepang bisa dilihat di tautan ini dan ini.