Seperti yang saya bahas di beberapa tulisan sebelumnya, tahun 2012 akan menjadi tonggak penting bagi transisi penggunaan teknologi dan infrastruktur awan (cloud) di Indonesia. Penyedianya akan mulai melakukan roadshow dan memperkuat brand awareness, sementara konsumen dan calon konsumen tak sabar untuk menguji coba layanan semacam ini sebagai solusi bagi kebutuhannya. Dan nampaknya solusi cloud mulai merambah ke sektor pemerintahan.
Adalah Fujitsu Indonesia yang bertindak selaku penyedia infrastruktur cloud, sementara BPPT merupakan pengguna cloud yang berkaitan dengan data center dan Knowledge Management System. Proyek ini, seperti dikutip dari Swa, dijadwalkan bakal rampung per Januari 2012 ini. BPPT adalah klien pertama layanan cloud Fujitsu Indonesia.
Menariknya, pemerintah daerah nampaknya sudah mulai paham tentang perlunya menggunakan teknologi cloud ini untuk menunjang peningkatan publik mereka. Pemkot Cimahi dan Pemkab Pekalongan adalah dua pemerintahan daerah yang bakal menggunakan solusi yang ditawarkan BPPT (dan tentunya semuanya bakal disimpan di infrastruktur cloud). Selain pemerintah daerah, BPPT juga menargetkan untuk mendapatkan sejumlah klien baru yang berbasis Usaha Kecil Menengah (UKM).
Survei yang dilakukan oleh Springboard Research menyebutkan bahwa dalam jangka waktu 12-18 bulan ke depan, 50% dari organisasi di Indonesia akan memanfaatkan atau setidaknya mencoba keunggulan yang ditawarkan oleh infrastruktur cloud. Michael Barnes, Kepala Analis Springboard Research menyebutkan, “Sebanyak 46 persen pengguna dan perencana cloud di Indonesia memandang komputasi ini sebagai prioritas utama dan telah menyiapkan dana yang signifikan bagi adopsinya.” Angka tersebut merupakan salah satu yang tinggi di kawasan Asia Pasifik.
Fujitsu (Indonesia) sendiri memiliki tiga paket dasar untuk layanan cloud-nya. Paket yang pertama adalah Fujitsu Global Cloud Platform, yang merupakan paket dasar yang ditawarkan oleh Fujitsu di mana lokasi infrastrukturnya tersebar di seluruh dunia. Berikutnya adalah Fujitsu Local Cloud Platform yang khusus melayani SAP sebagai IaaS (Infrastructure as a Service). Dengan menggunakan layanan SAP dengan kombinasi cloud, tidak perlu lagi bersusah payah mengimplementasikan produk di data center pribadi. Dan yang terakhir adalah Fujitsu Cloud Professional Service yang membantu konsumen mendesain solusi intrastruktur cloud yang tepat untuk kebutuhannya.
Fujitsu sendiri sangat yakin bahwa bisnis intrastruktur cloud memiliki masa depan cerah. Menurut prediksi Presiden Fujitsu Ltd, Masami Yamamoto, bisnis infrastruktur cloud akan menguasai 30% dari total bisnis baru yang dimilikinya di tahun 2015. Untuk pasar ASEAN sendiri Fujitsu telah menanamkan investasi $40 juta untuk pengembangan teknologi ini, dari total budget $1.2 miliar secara global sepanjang tahun 2011 lalu.