Dark
Light

Friendster Diluncurkan Kembali Sebagai Gaming Platform

1 min read
June 30, 2011

Friendster secara resmi melakukan rebranding situs jejaring sosial mereka menjadi platform game online, menjauhi persaingan dengan berbagai situs jejaring sosial yang lain.

Jejaring sosial ‘pra-sejarah’ Friendster telah benar-benar dilupakan dalam beberapa tahun terakhir ini, posisinya digantikan oleh Facebook, Twitter dan jejaring sosial lainnya. Setelah mereka mengalami beberapa masalah serius sejak tahun 2006, Friendster masih melakukan berbagai upaya untuk bertahan hidup, namun tidak satupun dari strategi tersebut bisa membuat Friendster keren kembali seperti dulu.

Hari ini, mereka berencana untuk mengubah itu. Untungnya Friendster dijual ke perusahaan Malaysia – MOL Global (Money Online), yang merupakan platform pembayaran online dan jaringan perdagangan. Beberapa eksekutif di MOL Global sudah memberikan sedikit petunjuk dengan langkah ke depan untuk Friendster, yang adalah tentang game. Sebelumnya Friendster sudah mulai memungkinkan pengguna untuk menggunakan aplikasi dari pengembang pihak ketiga, kebanyakan dari aplikasi ini adalah game online, dan ternyata itu adalah tahap pertama transformasi Friendster dari sebuah platform jaringan sosial ke dalam platform game yang terintegrasi penuh dengan platform pembayaran MOL.

Salah satu keunggulan Friendster adalah bahwa mereka dimiliki oleh MOL, perusahaan pembayaran online terbesar di Asia Tenggara, wilayah yang merupakan basis pengguna terbesar Friendster. Platform game lain tidak memilikinya, bahkan Facebook bermitra dengan MOL untuk mengambil pasar dan mendapatkan pemasukan dari pengguna di Asia Tenggara. Hal ini dapat menjadi manfaat yang besar bagi Friendster.

Meskipun tampilan situsnya masih sangat jelek, saya masih bisa melihat masa depan yang cerah bagi Friendster di pasar game, terutama berkaitan dengan pasar Asia Tenggara dimana orang suka memainkan game online. Fakta menyatakan bahwa pasar game di Asia Tenggara sangat luas, kebanyakan perusahaan game yang berbasis di AS pun harus mengakui hal ini.

Satu pertanyaan yang mungkin akan Anda tanyakan adalah: kemana perginya foto-foto, blog, komentar, testimonial dan semua konten lainnya dalam profil Friendster saya yang lama? Sorry guys, tetapi mereka sudah menghapusnya.Tapi hei, mudah-mudahan anak-anak baru yang dulu belum mengenal Friendster akan menyukainya. Betul kan? Ya kan?

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

5 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

[Guest Post] Online Game di Indonesia dan Monetisasinya

Next Story

The Treehouse: Internet Hopes and Hypes

Latest from Blog

Don't Miss

5-Alasan-Poco-C75-Jadi-Smartphone-Sejutaan-yang-Tepat-untuk-Gaming

5 Alasan Poco C75 Jadi Smartphone Sejutaan yang Tepat untuk Gaming

Bermain game kini bukan lagi sekadar hiburan semata. Seiring dengan

POCO Jawab Tantangan Kompetitor Ponsel Gaming dengan Performa dan Harga Ekstrem

POCO kembali menantang pasar smartphone dengan meluncurkan lini produk berperforma