Dark
Light

Frame A Trip Mudahkan Wisatawan Temukan Fotografer Lokal di Tempat Tujuan

1 min read
March 22, 2017
Orang-orang di balik Frame a Trip

Budaya jalan-jalan ke tempat wisata atau traveling sudah mulai tumbuh di Indonesia, khususnya kalangan remaja. Hal ini membawa peluang usaha tersendiri bagi beberapa sektor. Salah satu yang mencoba peruntungannya adalah Frame A Trip (FRIP). Sebuah bisnis digital yang mempermudah pencarian fotografer profesional untuk traveling.

Bisnis ini merupakan bisnis yang dirintis oleh Dian Sastrowardyo, Michael Tampi, Arief Subardi, Hermawan Sutanto, dan Damon Hakim. Mereka berusaha menangkap kegemaran wisatawan mengabadikan kegiatan liburan mereka dan membagikannya ke situs jejaring sosial.

Konsep FRIP didesain untuk bisa menghubungkan fotografer profesional lokal di tempat tujuan wisata baik di dalam atau luar Indonesia dengan wisatawan. Para fotografer profesional tadi akan mengabadikan momen para wisatawan selama dua jam dengan harga yang sudah ditentukan di awal. Konsep ini akan terasa lebih hemat dibanding membawa fotografer dari negara asal karena akan menambah biaya akomodasi.

Saat ini FRIP yang mulai beroperasi sejak Desember tahun 2016 silam sudah memungkinkan wisatawan untuk memilih fotografer di 45 kota tujuan wisata di dunia. Mereka juga berkesempatan untuk memilih fotografer yang sesuai dengan selera mereka sendiri sebagai bentuk layanan yang dipersonalisasi oleh FRIP.

Nantinya wisatawan yang menggunakan layanan FRIP akan mendapatkan foto dengan kualitas tinggi yang bisa langsung diunduh, dicetak atau dibagikan ke media sosial. Jaminan foto berkualitas ini didapat karena FRIP mengedepankan rekam jejak fotografer dan ketertarikan mereka terhadap dunia traveling.

Selain memberikan kemudahan bagi para wisatawan FRIP ini juga akan berperan sebagai platform bagi para fotografer lokal untuk menawarkan jasa mereka sekaligus memberikan dampak positif bagi tempat-tempat wisata yang dikunjungi. Hadirnya FRIP ini diharapkan mampu mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.

“Untuk itu kami pun ingin mengundang para fotografer untuk bergabung dalam platform FrameATrip untuk mengangkat industri fotografi lokal dan wisata secara bersamaan,” terang Dian Sastrowardoyo

Sementara itu dijelaskan co-founder Frame A Trip Michael Tampi di tahun pertamanya ini FRIP akan fokus pada edukasi industri Holiday Photography dan akan lebih banyak lagi bekerja sama dengan para fotografer.

Previous Story

Nubia Resmikan 3 Smartphone Berkamera Handal, M2, M2 Lite dan N2

Next Story

Apple Luncurkan Clips, Aplikasi Pembuat Video dengan Deretan Fitur ala Snapchat dan Prisma

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru