Foxconn kini sedang berhadapan dengan sebuah dilema: penerapan robot dalam proses produksi device akan meminimalisir isu dan masalah terkait dengan tenaga kerja, namun tidak semua orang gembira mendengar kabar bahwa iPhone baru akan dibuat dengan memanfaatkan tenaga Foxbot – terutama mereka yang khawatir akan nasib pekerja di sana.
Setelah mendapatkan berbagai kritik pedas dari berbagai aktivis HAM di seluruh dunia berkaitan dengan bagaimana Foxconn memperlakukan para buruh dan pekerja secara kurang baik, sang perusahaan Taiwan itu kini lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Berniat untuk tidak memperparah kesan mereka di mata publik, Foxconn menginformasikan bahwa 10.000 robot yang mereka miliki akan bekerja bahu-membahu dengan tenaga manusia.
Kita dapat memahami alasan Foxconn menggunakan robot. Dengan sistem dan penerapan teknologi yang tepat, para robot Foxbot mampu bekerja lebih optimal, serta dapat mengejar target deadline dengan mudah dan menjaga jumlah pasokan barang dalam angka yang aman. Tapi Foxbot ternyata dibuat untuk mendukung para pekerja, membuat proses produksi lebih optimal, dan bukan untuk menggantikan mereka.
Info menarik: Foxconn Akan Gunakan Robot Untuk Produksi iPhone Terbaru
Kabar ini dilaporkan oleh media asal Taiwan, United Daily News. 10.000 unit Foxbot yang sedang berada dalam tahap pengujian terakhir ini mengambil peran ‘pembantu’ yang ditujukan pada pabrik-pabrik berskala besar. Tugasnya antara lain adalah menghitung ukuran dan penampilan secara akurat, memasang baut dan komponen, serta memoles penampilan akhir produknya. Tiap robot dapat menghasilkan rata-rata 300.000 smartphone (walaupun sang sumber berita tidak menyebutkan jangka waktu yang Foxbot butuhkan dalam membuat device sebanyak itu).
Dengan begitu, hasil produksi akan lebih maksimal, lebih cepat dengan stardar kualitas yang sama. Tapi seperti di pabrik produksi lain, banyak sekali hal yang tidak bisa dilihat oleh para mesin. Dan di sinilah mengapa peran manusia sangat penting. Para pekerja bertugas untuk melakukan quality control, memasang komponen-komponen yang lebih membutuhkan presisi dan kejelian mata, serta tahap perakitan utama.
Info menarik: Smartphone Murah Buatan Foxconn, TiPhone A508 Mulai Dipasarkan dengan Banderol Rp 599 Ribu
Berdasarkan penjelasan presiden Foxconn, Terry Guo; rencana, pembuatan dan pengembangan robot sudah dimulai semenjak tiga tahun lalu. Untuk membuat satu unit robot, sang perusahaan manufaktur raksasa itu membutuhkan biaya sekitar US$ 20.000 hingga US$ 25.000.
Walaupun hal tersebut menjadi berita yang cukup melegakan (bagi Foxconn, lembaga HAM global, para pekerja dan klien mereka), tidak menutup kemungkinaan terdapat 10.000 buruh yang terancam kehilangan pekerjaan, kecuali Foxconn memberikan tugas atau ruang kerja baru bagi mereka.
Apple telah dikonfirmasi menjadi salah satu klien Foxconn pertama yang setuju untuk menggunakan jasa para robot dalam memproduksi device terbaru mereka, dan telah terdengar kabar bahwa kita akan kedatangan sebuah produk iPhone baru pada akhir tahun 2014 ini.
Via Ubergizmo. Gambar header: Foxconn-GFO.com.
pesaingan smartphone semakin sengit. dipastikan dimasa depan dibutuhan robot untuk proses pembuatannya dibandingkan manusia. Robot diketahui biayanya murah meriah dan ngga perlu digaji. kalau Foxconn ngga ngelakuin hal ini. Praktis akan dikalahkan dgn Smartphone yg dibikin oleh 100% robot. iya ngga ya mas
Biaya bikin robot dan maintenance-nya sih sudah pasti lebih mahal dari merekrut manusia. Tapi untuk ke depannya, robot lebih ekonomis karena engga digaji, engga perlu tunjangan dan gak bakal janjian demo atau mogok kerja. 😛