Mengukuhkan posisi sebagai pemimpin di antara produsen mobil yang memiliki inovasi tinggi dan fitur interaktif, Senin kemarin (3/6) dalam acara santai press conference yang diadakan di Taipei, Ford mengumumkan akan memperluas jangkauan Ford Developer Program melalui peningkatan fokus pada pasar Asia Pasifik dan Afrika.
Dalam kesempatan tersebut, Ford juga mengumumkan generasi terbaru dari fitur AppLink dengan nama AppLink 2.0, sebuah fitur yang memungkinkan komunikasi terpadu antara aplikasi smartphone dengan kendaraan yang dapat dioperasikan cukup dengan voice command.
“Dengan Ford Developer Program, kami menjadi produsen otomotif pertama yang meluncurkan program open-source yang memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk langsung berinteraksi dengan kendaraan. Dengan membawa dukungan untuk Asia Pasifik dan Afrika, dan dengan perkembangan berkelanjutan AppLink 2.0, kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap ide ini,” ujar Ed Pleet, Director of Connected Services untuk Ford Asia Pasifik, Afrika, dan Eropa dalam pidatonya yang dibawakan pada acara tersebut.
Dalam pengembangan yang dilakukan, Applink 2.0 memiliki fitur dan kemampuan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Ford sendiri dan bahkan oleh produsen mobil lainnya seperti: Voice Pass Through, Vehicle Data Access, In-vehicle notifications, dan beberapa teknologi lainnya turut hadir dalam Applink 2.0. “AppLink 2.0 akan semakin membuka platform kami kepada lebih banyak lagi pengembang, yang mendorong lebih banyak aplikasi baru yang inovatif bagi pelanggan kami,” tambah Pleet.
Bagi para pengembang, peluncuran teknologi ini tentu merupakan kabar yang sangat baik, pasalnya Ford dalam hal ini juga menyediakan “lahan” tertentu bagi para pengembang aplikasi yang berbasis di Asia Pasifik dan Afrika untuk mendaftar di developer.ford.com. Dalam situs tersebut, pengembang nantinya dapat mengunduh Software Development Kit untuk AppLink yang berisi perpustakaan dan dokumentasi untuk API sebagai media komunikasi antara aplikasi dan kendaraan.
Seperti layaknya Ford Developer Program yang telah diluncurkan di sejumlah wilayah negara lainnya, pengembang akan mendapatkan dukungan secara teknis melalui teknisi-teknisi Ford yang akan membantu pengembang selama development dari aplikasi tersebut.
Dalam program ini, banyak keuntungan yang dapat diraih oleh para pengembang yang berada di pasar Asia Pasifik dan Afrika melihat dari potensi perkembangan pasar yang begitu berkembang pesat. Menurut perhitungan yang dilakukan oleh Forrester Research, Cina saat ini memiliki jumlah pengguna smartphone terbesar dibandingkan dengan negara lain mana pun di dunia, dan yang pasti dari fakta tersebut wilayah Asia Pasifik adalah merupakan pasar smartphone yang memiliki pertumbuhan paling cepat di seluruh dunia dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 20% per tahun.
Pada bulan Februari kemarin, Ford mengumumkan bahwa mereka akan menjadikan platform AppLink ini menjadi sebuah sistem open-source, dimana pengembang dapat dengan bebas berkreasi apa saja dalam fitur tersebut.
“Dengan pesatnya pertumbuhan penggunaan smartphone di wilayah ini (Asia Pasifik), inovasi seperti ini akan menjadi semakin penting, ini adalah komitmen jangka panjang kami.” Kata Pleet.