Perlu pendekatan strategi yang berbeda agar bisnis perusahaan tetap survive di tengah kompetisi yang ketat. Dalam rangka menginjak usia satu tahun Foody Indonesia memilih untuk meluncurkan layanan table booking (pemesanan tempat di restoran) sebagai tahap awal ekspansi bisnis ke jasa kurir makanan.
Ghea Religia, Head of Marketing Foody Indonesia, menjelaskan perusahaan perlu memilah-milah strategi yang tepat bila diterapkan di Indonesia. Pasalnya, layanan jasa kurir makanan on-demand saat ini sudah didominasi oleh pemain skala besar seperti, Go-Food dan GrabFood.
“Persaingan food delivery akan semakin sengit karena kan ada Go-Food, GrabFood, dan sebentar lagi hadir UberEats. Dalam menanggapi kompetisi ini, kami tidak mau terburu-buru mengambil langkah but we will find the best way to do it. Tunggu saja tanggal mainnya,” ujar Ghea kepada DailySocial.
Adapun sasaran segmen restoran yang akan dipilih oleh Foody untuk layanan table booking adalah menengah hingga ke atas yang berlokasi di kota besar. Sebelum meresmikan layanan ini, Foody masih fokus melengkapi database, konten, dan komunitas.
Startup yang berbasis di Vietnam ini mengklaim telah memiliki 500.000 pengguna aktif, lebih dari 52.000 data tempat, serta 15.000 lebih ulasan restoran. Foody Indonesia berusaha menampilkan fitur yang dapat membantu pengguna saat mencari informasi restoran di Jabodetabek dengan mengedepankan konten video, reward voucher restoran, diskon, hingga promo istimewa.
Foody memiliki data tempat makan yang diklaim cukup lengkap untuk kawasan Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Rencananya tahun ini Foody akan menambah dua kawasann baru, Yogyakarta dan Bali.
Indonesia merupakan negara pertama yang disambangi Foody setelah sukses menjadi layanan direktori kuliner di Vietnam. Foody Vietnam mengklaim total penggunanya telah menyentuh angka 39 juta user, lebih dari 15 juta page view per bulan, dan 7 juta session per bulan. Di Vietnam, layanan on-demand food delivery menjadi favorit pengguna Foody dari berbagai kalangan.
“Kami memiliki pilihan berbeda untuk pengguna dan pemilik restoran. Dengan memanfaatkan fitur food delivery di aplikasi Foody, nantinya pengguna bisa memilih restoran sendiri di lokasi sekitar dengan menu yang lengkap. Sementara, restoran tidak perlu melakukan kerja sama untuk menjadi mitra layanan on-demand food delivery Foody,” ujar CEO Foody Minh Dang.