Dark
Light

Foodpanda Kembali Peroleh Pendanaan, Kali ini Senilai $60 Juta

1 min read
August 11, 2014

Layanan pengantaran makanan Foodpanda mengumumkan perolehan pendanaan senilai $60 juta (sekitar Rp 700 miliar) dari sekelompok investor, termasuk investor lama seperti Falcon Edge Capital dan Rocket Internet AG.  Secara total sejak peluncurannya, Foodpanda telah memperoleh investasi senilai sekitar $108 juta untuk memastikan dirinya sebagai layanan pengantaran makanan terdepan di negara-negara berkembang. Foodpanda dan afiliasinya telah tersedia di lebih dari 40 negara.

Global Managing Director Foodpanda/Hellofood Ralf Wenzel dalam rilis persnya menyebutkan, “Kami sangat senang dengan kepercayaan dan pengakuan terhadap kesuksesan kami. Pendanaan baru ini akan diinvestasikan untuk pengembangan perkelanjutan pasar kami yang sudah ada, dengan bekerja sama dengan lebih banyak restoran di lebih banyak kota dan meningkatkan layanan pelanggan yang lebih baik lagi. Kami ingin memastikan diri sebagai pemimpin di pasar pengiriman makanan, menciptakan cara paling menyenangkan untuk memesan makanan — di mana pun Anda berada.”

Foodpanda sendiri bulan Juni lalu baru saja mengakuisisi kompetitornya Delivery Club dan menjadi yang terbesar untuk segmen ini di Rusia. Sebelumnya dalam dua tahun terakhir ini Foodpanda telah mendapatkan pendanaan dengan nilai total $48 juta dalam tiga putaran, yaitu $20 juta dari Phenomen Ventures dan Investment AB Kinnevik, $8 million dari iMENA Holdingsm dan $20 Million lainnya dari kelompok investor, termasuk Phenomen Ventures.

Didukung oleh grup Rocket Internet, Foodpanda cepat menggurita dengan fokus di pasar negara-negara berkembang. Di kawasan Asia Tenggara, Foodpanda telah bekerja sama dengan OpenRice untuk memperkaya informasi review restoran, sedangkan OpenRice menampilkan widget pemesanan makanan Foodpanda di situsnya.

Di Indonesia sendiri Foodpanda telah tersedia di lima kawasan atau kota. Selain Jabodetabek, konsumen bisa menggunakan layanan ini untuk memesan makanan di Bali, Bandung, Makasar, dan Medan. Porsi pemesanan melalui perangkat mobile di Indonesia dinilai sangat signifikan, dengan jumlahnya mencapai 25% sesaat setelah diluncurkan di bulan April 2013. Jumlahnya dipastikan melonjak, atau bahkan menjadi mayoritas, tahun ini.

Konsumen pengguna Android juga sudah bisa menikmati pembayaran melalui kartu kredit yang merupakan salah satu wishlist yang sudah lama diinginkan.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Previous Story

swivelCard, Kartu Nama Pintar Berkonektivitas USB dan Akses Remote

Next Story

Activision Umumkan Daftar Kebutuhan Hardware Call of Duty: Advanced Warfare di PC

Latest from Blog

Don't Miss

Mythic Protocol

Mimpi Besar Mythic Protocol Bertemu Investor, Raih Pendanaan Awal Sebesar $6.5 Juta

Mythic Protocol, sebuah perusahaan Singapura yang digagas oleh veteran industri

Tencent Tutup Layanan Streaming Game, Sony Dikabarkan Bakal Buat Horizon 3

Minggu lalu, ada tiga perusahaan game yang mengungkap bahwa mereka