Dihadapkan dengan meningkatnya persaingan pasar, ZTE Mobile Device kini mulai mencari cara untuk merampingkan portofolio produknya dan mulai menaruh fokus lebih tinggi kepada pengalaman pelanggan, memanjakannya dengan teknologi canggih. Sesuai yang dikatakan CEO ZTE Mobile Device, Zeng Xuezhing, yang dikutip oleh China Daily, di sektor mobile ZTE akan mengembangkan dua sampai tiga perangkat inti dan menghentikan produksi berbagai produk yang tidak kompetitif di pasaran.
Perusahaan asal Tiongkok tersebut baru-baru ini juga telah meluncurkan perangkat ponsel terbaru yang memiliki kapabilitas untuk tersambung dengan jaringan LTE, yang diberi nama Star II. Selain kemampuan LTE, Star II juga dibumbui dengan kemampuan kontrol suara dan didukung lebih dari 1.000 paten teknologi terbarukan di perangkat mobile. Menurut Zeng, kecanggihan ini akan menjadi poin plus sekaligus mengejar ketertinggalan ZTE di pasar mobile.
Sebelumnya ZTE telah memproduksi berbagai jenis ponsel Android, dan juga berplatform Firefox OS, namun kejayaan vendor lain, seperti Samsung, Apple, Lenovo atau Asus masih sulit untuk ditandingi dengan varian produk tersebut, bahkan dengan nilai jual yang lebih rendah sekalipun. Lihat saja ponsel besutan ZTE yang dijual di Indonesia, masih belum maksimal pemasaran dan peminatnya.
“Kami memiliki volume yang besar di pasar mobile, tapi hal itu tidak membantu meningkatkan merk dagang kami,” ujar Zeng.
Zeng juga melihat tentang keberhasilan Apple dalam menciptakan brand smartphone, sehingga membuatnya juga ingin lebih fokus dengan apa yang menjadi karakteristik mereka untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dari keunikan tersebut.
“Kami telah memperkenalkan sebuah strategi untuk meningkatkan value, bukan volume. Kini kami berfokus pada pengembangan teknologi inti di perangkat utama kami, seperti di Star II,” ujar Zeng sembari mempresentasikan seputar target pencapaiannya di tahun 2015, yaitu penjualan 60 juta smartphone. “Akan ada lebih bayak produk yang dilengkapi dengan teknologi tinggi yang akan diluncurkan di tahun 2015, yang akan membantu meningkatkan brand kami di industrismartphone high-end.”
Langkah serius ini bisa menjadi hal yang sulit, pasalnya hingga kini ZTE lebih dikenal sebagai pemasok perangkat low-end di kalangan konsumen. Tiba-tiba menyasar segmen high-end ZTE akan menemui tantangan berupa keraguan konsumen akan produknya. Dan para pesaing yang telah bermain di sektor yang sama, seperti varian Galaxy milih Samsung dan produk Xperia juga masih akan menjadi penyandung langkah ZTE untuk mencapai target yang telah digariskan.
[Ilustrasi Gambar: Shutterstock]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di Korpora dan ditulis oleh Randi Eka.
asal harganya terjangkau dan dibawah vendor2 besar yg lama “bermain” di pasar itu saya rasa peminat akan tetap ada