Sebagian dari Anda mungkin tak mengetahui bahwa tahun lalu YouTube pernah meluncurkan fitur yang menyerupai fitur Stories-nya Snapchat bernama “Reel.” Jika Anda tak pernah mendengarnya, wajar. Sebab fitur ini hanya digulirkan untuk sejumlah kecil channel yang sangat populer. Tapi kini, YouTube mengambil langkah baru dengan memperluas cakupan penggunanya untuk channel dengan 10 ribu pelanggan, sekaligus mengubah namanya dari Reel menjadi Stories. Sepertinya YouTube tak sungkan lagi untuk secara terang-terangan mengatakan bahwa benar fitur ini memang jiplakan Snapchat. Bahkan Google seperti enggan mencari nama baru.
Fitur Stories di YouTube tak berbeda dengan apa yang Anda jumpai di Facebook, Instagram dan Snapchat. Bedanya, jika di ketiga media sosial itu konten stories yang dibagikan lenyap dalam 24 jam, di YouTube tidak demikian. Stories yang diterbitkan bakal bertahan di tempatnya selama seminggu atau sampai dihapus oleh pemiliknya.
Untuk jenis kontennya terdapat banyak kesamaan, di YouTube Stories pengguna bisa menambahkan video pendek dan juga memiliki fasilitas untuk menghiasinya dengan teks, stiker, filter, dan lain sebagainya.
Stories akan dipajang di tab channel Stories di mana baik pelanggan maupun non-pelanggan dapat melihatnya. Tetapi hanya subcriber-lah yang dapat meninggalkan komentar dan sebaliknya pemilik Stories dapat menanggapinya. Sedangkan penonton biasa hanya dapat melihat Stories dan memberikan jempol tanda suka.
Sangat mudah untuk melihat dari mana YouTube mendapatkan inspirasi fitur ini. Jika mereka mengklaim fitur Stories miliknya berbeda karena bertahan selama 7 hari, boleh-boleh saja. Tapi konsep itu sejatinya sudah diadopsi oleh Linkedln yang lebih dulu menggulirkan fitur serupa dengan durasi lebih lama.
Sumber berita Googleblog dan gambar header Pixabay.