6 March 2018

by Glenn Kaonang

Fitur Parental Control Netflix Kini Semakin Lengkap

Selain untuk film yang masuk dalam rating tertentu, orang tua kini juga bisa membatasi akses untuk judul-judul yang spesifik

Dengan katalog yang tergolong sangat lengkap, fitur parental control merupakan satu elemen yang tidak boleh dikesampingkan oleh Netflix, apalagi mengingat layanan streaming tersebut juga cukup serius membidik anak-anak sebagai target pasarnya lewat sebuah kategori khusus dan kumpulan konten interaktif.

Selama ini Netflix memang sudah menawarkan fitur tersebut, di mana orang tua dapat menetapkan PIN 4 digit untuk semua konten yang masuk dalam rating tertentu, semisal "Adults". Dengan begitu, ketika anak-anak dengan sengaja atau tidak hendak memutar film yang masuk dalam kategori tersebut, mereka harus lebih dulu menginput PIN 4 digit itu tadi.

Akan tetapi masalah pun muncul ketika ada konten seperti "13 Reasons Why" yang mengangkat tema seputar kasus pelecehan seksual dan bunuh diri. Di satu sisi, banyak orang tua yang merasa film serial seperti ini bisa membantu mereka mengajari anak-anaknya yang sudah menginjak usia remaja. Namun di sisi lain, banyak juga yang khawatir karena film tersebut juga memperkenalkan konsep bunuh diri.

Solusinya, menurut Netflix, adalah dengan memberikan kontrol yang lebih mendalam lagi bagi orang tua. Sekarang, PIN 4 digit juga bisa diaktifkan untuk judul-judul yang spesifik, tidak peduli rating-nya bagaimana. Andaikata ada film kartun yang ternyata banyak menampilkan adegan berkelahi dan orang tua tidak mau anaknya menonton film tersebut, manfaatkan saja fitur ini.

Lebih lanjut, Netflix kini juga akan menampilkan rating suatu film begitu pengguna memutarnya. Rating ini akan muncul di pojok kiri atas, lengkap dengan penjelasan singkat terkait alasannya mendapat rating tersebut (sejumlah humor kasar, adegan dewasa, dan lain sebagainya).

Di sisi lain, penambahan fitur seputar rating dan parental control ini bisa dilihat sebagai upaya Netflix dalam mempersiapkan diri menghadapi layanan streaming kepunyaan Disney, yang dijadwalkan meluncur tahun depan dan dipastikan tidak memiliki konten berbau dewasa.

Sumber: TechCrunch dan Netflix.