Dark
Light

Firefox OS Beri Alternatif Pilihan Lain Bagi Pengembang

1 min read
January 8, 2013

Mozilla menawarkan satu lagi alternatif sistem operasi kepada pengembang dalam membuat sebuah aplikasi. Sebelumnya, para pengembang telah mengikuti perdebatan tentang mana sistem operasi yang lebih bagus dan menguntungkan. Selain terbagi dalam beberapa sistem operasi untuk smartphone seperti BlackBerry, Android, dan iOS, para pengembang juga masih banyak yang mengembangkan aplikasi untuk sistem operasi Nokia S40 misalnya, atau mengembangkan aplikasi untuk desktop. Kini, Mozilla menawarkan sebuah sistem operasi lain yang mengangkat platform Open Web.

Platform Open Web dihadirkan oleh Mozilla melalui sistem operasi yang sedang dikembangkan oleh Mozilla yang disebut Firefox OS. Sistem operasi untuk perangkat mobile ini bersifat sumber terbuka (open source) dan menerapkan standard-standard web baru yang diklaim Mozilla akan membebaskan baik pengembang maupun produsen perangkat mobile dari keterbatasan dan aturan yang ada pada platform proprietary yang ada sekarang ini.

Pengembang dapat menggunakan teknologi HTML5, JavaScript dan CSS untuk mengembangkan aplikasi untuk Firefox OS. Mozilla sebelumnya juga telah menyediakan sebuah marketplace agar pengembang dapat men-submit aplikasi yang dibuatnya agar dapat diunduh oleh pengguna baik secara gratis maupun berbayar. Marketplace yang diberi nama Firefox Marketplace ini telah dirilis secara terbatas sejak Juni tahun lalu dan kini telah bisa diakses untuk mengunduh beberapa aplikasi yang berjalan dalam peramban Firefox.

Firefox OS App Days

Untuk merayakan kehadiran Firefox OS dan Firefox Marketplace ini, Mozilla akan mengadakan acara Firefox OS App Days yang akan diselenggarakan di 25 lokasi di seluruh dunia pada 19-26 Januari 2013 ini. Indonesia juga menjadi salah satu bagian dari 25 lokasi tersebut, dengan diadakannya acara Firefox OS App Days – Jakarta pada 21 Januari 2013.

Dalam acara Firefox OS App Days – Jakarta yang diselenggarakan oleh Komunitas Mozilla Indonesia tersebut, pengembang Indonesia akan mendapatkan gambaran tentang Firefox OS langsung dari pembicara yang hadir dari kantor pusat Mozilla. Selain untuk memperkenalkan Firefox OS dan Firefox Marketplace sebagai sistem operasi dan ekosistem alternatif dalam dunia mobile, acara ini ditujukan adalah memotivasi pengembang aplikasi berbasis HTML5 di Indonesia. Para pengembang tersebut juga akan memperoleh kesempatan untuk memperkenalkan karyanya secara global dalam acara ini.

Acara ini tampaknya memang diminati pengembang aplikasi, desainer web, maupun pengusaha di bidang teknologi dan informasi termasuk juga mahasiswa Indonesia. Pendaftaran yang dibuka sejak tanggal 27 Desember lalu, kini telah ditutup meskipun sebenarnya direncanakan dibuka sampai dengan 14 Januari mendatang. Panitia akan menyeleksi para pendaftar untuk membatasi peserta yang hadir agar acara bisa berlangsung secara efektif dan interaktif.

Selain dengan datang langsung ke acara Firefox OS App Days ini, pengembang bisa mempelajari tentang Firefox OS melalui halaman situs Mozilla tentang Firefox OS ini. Selain itu, pengembang juga dapat mempelajari pengembangan aplikasi untuk Firefox OS melalui dokumentasi yang disediakan oleh Mozilla di halaman ini.

Bagi pengembang aplikasi maupun startup, hadirnya Firefox OS memang akan memberikan alternatif baru bagi mereka untuk berkarya. Apalagi aplikasi yang dikembangkan dengan menggunakan HTML5 didukung oleh banyak platform. Salah satu contoh sistem operasi lain yang mendukung HTML5 misalnya adalah BlackBerry 10 yang rencananya akan dirilis pada akhir bulan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Ada 40 Miliar Unduhan Aplikasi di App Store, Hampir Setengahnya Terjadi di Tahun 2012

Next Story

Pengguna Android dan iOS Dominasi Jumlah Pengguna Mobile Facebook

Latest from Blog

Don't Miss

Apple-Merilis-Final-Cut-Pro-11,-Bawa-Lebih-Banyak-Fitur-AI

Apple Merilis Final Cut Pro 11, Bawa Lebih Banyak Fitur AI

Final Cut Pro X, software pengeditan video profesional yang sangat

Snack Video Punya 43 Juta Pengguna di Indonesia, Siap Ungguli para Pesaingnya

Siapa yang saat ini tidak mengakses aplikasi berbasis video pendek?