Organizer turnamen esports ESL terkenal sebagai penyelenggara salah satu kompetisi Dota 2 paling bergengsi di dunia, ESL One. Akan tetapi kiprah mereka sebetulnya tidak terbatas pada cabang esports Dota 2 saja. Mereka juga menangani turnamen untuk bermacam game lain, seperti Counter Strike: Global Offensive, Rocket League, Hearthstone, dan Overwatch.
Salah satu liga besutan ESL itu adalah Rainbow Six Pro League, atau dikenal dengan singkatan R6PL. Liga yang mengusung game Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege ini sekarang sudah memasuki season kedelapan, dan dalam waktu dekat akan mencapai titik puncak di babak final. Setelah sebelumnya digelar di kota Atlantic City, Amerika Serikat, kali ini ESL menghadirkan final R6PL di kota Rio de Janeiro, Brasil.
Final Rainbow Six Pro League Season 8 mempertemukan delapan tim terbaik dari empat wilayah kompetisi, yaitu Asia Pasifik, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin. Mereka akan berebut hadiah senilai total US$275.000 (sekitar Rp4,09 miliar) di gedung Jeunesse Arena, Rio de Janeiro.
Tidak seperti pertandingan Dota 2 yang umumnya menggunakan sistem double elimination, final Rainbow Six Pro League Season 8 hanya menggunakan sistem single elimination biasa. Artinya tidak ada Upper Bracket atau Loser Bracket di sini, setiap tim hanya boleh kalah satu kali sebelum tersingkir pulang.
Babak perempat final Rainbow Six Pro League Season 8 akan dimulai pada hari Sabtu, tanggal 17 November 2018 pukul 20.00 WIB. Sementara itu babak penentuan Grand Final nantinya berlangsung pada hari Senin, 19 November 2018 pukul 04.00 WIB. Anda dapat menyaksikannya secara live streaming di channel Twitch resmi Rainbow Six: Siege.
Dibandingkan dengan cabang esports lain seperti Dota 2 atau Arena of Valor, Rainbow Six: Siege memang termasuk game yang cukup niche. Sebagian dari Anda bahkan mungkin tidak tahu bahwa game tactical first-person shooter ini memiliki pertandingan esports. Di dunia sesama shooter pun nama Rainbow Six: Siege mungkin tidak seheboh game lain, misalnya Overwatch atau PUBG.
Meski gaungnya tidak begitu terdengar, sebenarnya Rainbow Six: Siege adalah salah satu game keluaran Ubisoft yang paling sukses. Sejak dirilis pada akhir 2015 lalu Rainbow Six: Siege telah memiliki lebih dari 40 juta pemain di console dan PC. Angka yang fantastis, apalagi mengingat Rainbow Six: Siege bahkan bukan game free-to-play. Ekosistem esports Rainbow Six: Siege bisa berkembang karena kuatnya dukungan dari Ubisoft sendiri. Rainbow Six Pro League ini pun terwujud berkat kerja sama antara Ubisoft dan ESL.
Indonesia termasuk salah satu negara yang berpartisipasi di Rainbow Six Pro League dari wilayah Asia Pasifik. Ada dua tim Indonesia yang berlaga di liga ini, yaitu Ferox E-Sports dan Scrypt (sempat dikenal juga dengan nama Aerowolf Scrypt). Sayang, keduanya belum bisa lolos ke babak final Rainbow Six Pro League Season 8. Semoga saja di season berikutnya mereka lebih beruntung.
Sumber: ESL