Dark
Light

Fanbassador Seperti Kickstarter tapi untuk Konser Musik

1 min read
August 15, 2016

Meski bukan tanpa resiko, situs crowdfunding seperti Kickstarter dan Indiegogo terbukti cukup efektif dalam membantu kreator merealisasikan idenya. Semisal Anda tahu ada banyak konsumen yang mau membeli produk Anda dan rela membayar di muka, pastinya Anda tidak akan melewatkan kesempatan tersebut, bukan?

Skenario yang sama sebenarnya juga bisa diterapkan ke industri musik. Anggap Anda memiliki sebuah band yang sedang merencanakan tur ke beberapa kota, lalu fans di suatu kota bersedia membayar tarif tiket atau membeli merchandise di muka, pastinya kota tersebut akan menjadi salah satu tujuan pertama.

Itulah premis yang coba ditawarkan Fanbassador. Fanbassador bisa diibaratkan sebagai Kickstarter-nya konser musik. Startup asal AS ini ingin menerapkan metode crowdfunding untuk membantu bandband musik dalam memastikan konsernya bakal dipenuhi pengunjung.

Fans bisa menunjukkan antusiasmenya dengan membeli merchandise unik / Fanbassador
Fans bisa menunjukkan antusiasmenya dengan membeli merchandise unik / Fanbassador

Di sisi sebaliknya, Fanbassador juga punya misi untuk mendatangkan band musik ke kota-kota kecil yang sebelumnya jarang sekali dilirik oleh pihak promotor karena dinilai tidak prospektif. Lewat Fanbassador, para fans di kota-kota tersebut bisa membuktikan antusiasme mereka dengan membeli sejumlah merchandise.

Merchandise yang ditawarkan beragam dan tidak cuma mencakup T-shirt saja, tapi bisa berupa nongkrong bareng selama satu jam dengan personil band atau akses ke belakang panggung. Pembelian atas semua ini kemudian akan diakumulasi dan dilihat apakah memenuhi target yang ditetapkan atau tidak. Kalau memenuhi, sang band akan bersedia mengadakan konser di sana.

Fanbassador juga mengusung aspek kompetitif yang cukup unik, dimana para fans di suatu kota bisa bertanding dengan kota tetangganya untuk membuktikan mana yang paling antusias dan paling pantas untuk didatangi sang band idola. Besar-kecilnya funding lagi-lagi menjadi indikator sehingga sang band beserta promotornya bisa memutuskan kota mana yang lebih prospektif.

Sejauh ini sepertinya Fanbassador baru aktif di Amerika Serikat saja, tapi tidak menutup kemungkinan mereka bisa melakukan ekspansi internasional apabila terus mendapat respon positif.

Sumber: TheNextWeb.

Previous Story

Layanan Otomatisasi Microsoft Flow Kini Tersedia di Android

Next Story

[Panduan Pemula] Cara Membatasi Jumlah Pengguna WiFi di Modem Telkom Indihome

Latest from Blog

Don't Miss

The Beatles pakai AI untuk rilis lagu baru

Berkat AI, The Beatles Siap Rilis Lagu Baru dengan Vokal John Lennon

Haruskah penggunaan AI dilarang di industri musik? Jawabannya sudah pasti
Google MusicLM

Google Pamerkan MusicLM, AI yang Mampu Menyulap Teks Menjadi Musik

Kemunculan DALL-E, Midjourney, dan sederet artificial intelligence (AI) jago gambar