Saya masih ingat zaman brand–brand saling berlomba menghadirkan chatbot untuk Facebook Messenger di tahun 2016. Sekarang, Facebook sendiri malah ingin menyembunyikannya dengan cara menghilangkan fitur Discover pada Messenger.
Discover sendiri diluncurkan pada tahun 2017 sebagai wadah untuk menampung chatbot dari beragam brand. Namun ketika Facebook merilis Messenger versi 4 di bulan Oktober 2018, Discover beralih fungsi menjadi tempat semua fitur ekstra yang dimiliki Messenger, mulai dari chatbot sampai Instant Games, seiring upaya Facebook menyederhanakan aplikasi chatting-nya tersebut.
Dalam waktu dekat, semua ini akan sirna dengan dihapusnya Discover dari Messenger. Well, tidak benar-benar lenyap begitu saja; pengguna masih bisa mengakses chatbot atau Instant Games dengan mencarinya di search bar, atau melalui tautan di web dan iklan di Facebook. Di luar itu, Messenger sekarang tidak lebih dari sebatas aplikasi untuk saling bertukar pesan layaknya WhatsApp.
Ya, Messenger versi terbaru nantinya hanya akan menyisakan dua tab saja: Chats dan People. Facebook juga sadar akan pentingnya fitur Stories bagi sebagian besar pengguna, sehingga mereka memecah tab People menjadi dua bagian, yakni Stories dan Active. Deretan Stories dari teman-teman rupanya lebih penting ketimbang mengetahui siapa saja teman-teman yang sedang online.
Apa yang diterapkan Facebook Messenger ini bertolak belakang dengan WeChat, yang justru terus menyematkan fitur-fitur baru dari waktu ke waktu hingga akhirnya menjadi salah satu aplikasi esensial buat warga Tiongkok. Konsep seperti itu rupanya kurang cocok dengan Messenger yang sebagian besar penggunanya berdomisili di Amerika Serikat.
Sumber: TechCrunch.