Setelah sekian lama, Facebook Messenger akhirnya punya aplikasi desktop versi Windows sekaligus macOS. Selama ini, pengguna laptop atau PC cuma bisa mengaksesnya dalam bentuk web app di Messenger.com. Padahal, aplikasi mobile-nya sudah beberapa kali dirombak secara drastis.
Hingga akhirnya bulan lalu Facebook merilis versi terbaru Messenger untuk iOS yang jauh lebih ringan dan lebih kencang. Aplikasi desktop-nya ini pun juga demikian. Tampilannya minimalis dan tidak menawarkan kelewat banyak fitur.
Seperti yang sudah bisa kita duga, Messenger menekankan pada fitur group video call. Facebook mengaku dalam sebulan terakhir jumlah pengguna Messenger.com naik dua kali lipat lebih, dan sebagian besar dari mereka memakai fitur audio atau video call.
Video call belakangan ini pada dasarnya sudah menjadi fitur esensial untuk hampir semua orang. Himbauan untuk bekerja dan belajar dari rumah secara langsung berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan platform video call. Tidak percaya? Lihat saja top chart aplikasi di Google Play maupun App Store; Zoom tiba-tiba duduk di nomor satu.
Namun saya menduga Zoom bakal kehilangan cukup banyak konsumen, apalagi setelah beredar laporan bahwa Zoom membocorkan info-info sensitif seperti alamat email dan foto milik ribuan penggunanya. Ini juga bukan pertama kalinya Zoom dilanda kasus seputar privasi, dan belum lama ini Zoom juga kedapatan meneruskan data ke Facebook tanpa sepengetahuan pengguna.
Sayangnya Messenger sendiri bukanlah alternatif yang lebih aman. Satu yang perlu dicatat adalah, Messenger belum menawarkan fitur enkripsi yang menyeluruh seperti WhatsApp. Meski begitu, absennya enkripsi setidaknya masih lebih tidak mengkhawatirkan ketimbang jika kita tiba-tiba menerima panggilan video dari orang tak dikenal di Zoom.
Sumber: Facebook.