Beberapa bulan belakangan, beberapa pemilik brand memprotes Facebook karena posting mereka tidak dilihat oleh orang sebanyak sebelumnya. Kejadian ini bahkan sampai membuat muncul kecurigaan bahwa Facebook mengabaikan beberapa brand dengan algoritma mereka. Product Manager Facebook, Will Cathcart akhirnya menjelaskan algoritma Facebook yang bertanggung jawab atas munculnya suatu posting.
Algoritma yang dipakai Facebook disebut EdgeRank. Algoritma tersebut mendapatkan update besar pada September kemarin dan membawa perubahan pada posting yang muncul dan tidak muncul di Facebook. Dengan update tersebut, beberapa brand menemukan postingnya bisa dilihat oleh banyak teman, sementara yang lain melihat penurunan signifikasn jumlah orang yang melihat postingnya.
Cathcart membawa-bawa nama besar untuk menjelaskan tentang algortima ini : Yoda. Cathcart memberi analogi tentang reaksi Yoda jika melihat suatu posting. Jika Yoda tidak suka dengan sebuah posting dari Death Star, algoritma EdgeRank akan memastikan Yoda tidak akan melihatnya posting dari Death Star lagi.
Ada beberapa parameter yang digunakan oleh algoritma EdgeRank ini. Parameter tersebut antara lain : reaksi pengguna terhadap orang yang posting di masa lalu, reaksi pengguna lain terhadap posting tersebut, dan reaksi pengguna terhadap posting sejenis selama ini. EdgeRank juga akan mempertimbangkan perangkat yang digunakan oleh pengguna. Contohnya, untuk pengguna yang menggunakan featured phone, EdgeRank akan mengurangi posting yang menggunakan foto dan posting game yang hanya bisa dijalankan dari desktop.
Facebook berharap, hasil dari algoritma ini adalah sebuah News Feed yang penuh dengan topik-topik yang menarik bagi pengguna. Algoritma ini juga diharapkan mengurangi posting tidak penting yang terlihat oleh pengguna sehingga mencegah pengguna eneg dengan Facebook.
Algoritma yang digunakan Facebook juga secara terus menerus di-update, setidaknya seminggu sekali. Facebook terus berusaha untuk memprediksikan apa yang dicari oleh penggunanya dan apa yang ingin dan tidak ingin dilihat oleh penggunanya.
Promoted Post
Namun, tetap saja, algoritma yang digunakan oleh Facebook memunculkan kecurigaan bahwa yang diingikan Facebook adalah uang dari para pemilik brand. Dengan menggunakan fitur promoted post, pemilik brand dapat memastikan postingnya dilihat oleh lebih banyak orang. Fitur berbayar ini membuat sebuah posting muncul dalam bagian paling atas dari sebuah News Feed.
Facebook membantah hal ini dengan mengatakan bahwa tujuan utama dari algoritma ini adalah untuk membersihkan News Feed dari posting-posting yang tidak disukai oleh pengguna. Facebook menganjurkan agar pemilik brand tidak terlalu sering mengirim posting yang berpotensi tidak disukai pengguna agar posting mereka tetap bisa terlihat oleh banyak orang secara gratis.
Via : GigaOM.