Dark
Light

[idea@work] Facebook Graph Search: Cara Baru Untuk ‘Mengambil Alih’ Internet

3 mins read
February 13, 2013

Catatan Editorial: Artikel ini adalah tulisan tamu, Trenologi bekerja sama dengan Idea Imaji akan menghadirkan kolom idea@work setiap hari Rabu. Untuk kali ini tulisan akan membahas Facebook Graph Search yang dirilis oleh Facebook bulan Januari lalu. Selamat membaca. 

Pada hari Selasa, 15 Agustus Januari 2013 (waktu setempat), Facebook meluncurkan fitur terbarunya yang diberi nama “Graph Search”.

Dalam videonya, Mark Zuckerberg, Founder dan CEO Facebook, menyebut Graph Search sebagai pilar ketiga dari “The Facebook Experience”, dengan Newsfeed dan Timeline sebagai pilar-pilar yang lain.

Graph Search sendiri adalah suatu fitur di mana pengguna Facebook dapat mencari informasi di situs tersebut dengan query atau keyword yang lebih manusiawi, dengan hasil yang akurat.

Hasil dari “People who like things I like”

Sebagai contoh, pengguna dapat mengetik “people born in 1990” untuk melihat orang-orang yang lahir di tahun 1990, atau “people born in 1990 who likes Lego” untuk melihat orang-orang yang lahir di tahun 1990, DAN suka bermain lego atau “pizza restaurant in my city” untuk melihat restoran yang menyediakan pizza di kotanya. Atau bagi anda yang ingin melihat foto-foto anda di masa lampau tapi enggan bergelut di antara ribuan album foto yang sudah di-tag oleh rekan anda? Anda bisa memasukkan “photos of me in 2003 I liked ” untuk melihat, misalnya, foto anda pada tahun 2003 yang sudah anda like. Beberapa contoh lain dapat dilihat di artikel Techcrunch.com ini.

Banyak pihak berpendapat bahwa fitur ini sangat revolusioner, dan bahkan dapat menggeser posisi beberapa raksasa internet, seperti Foursquare, LinkedIn, atau bahkan Google.

Bagi anda yang ingin segera mencoba Graph Search, bersabar saja dulu. Untuk sementara ini, Graph Search masih berstatus closed beta, yang berarti hanya orang-orang tertentu saja yang sudah dapat menikmati fitur ini. Untuk anda yang ingin lebih dahulu mencicipi Graph Search, kunjungi tautan ini dan daftarkan diri anda di waiting list yang tersedia pada laman tersebut. Begitu Graph Search telah tersedia, anda akan mendapat notifikasi.

Facebook, Calon Dewa di Alam Maya?

Untuk ke depannya, saya sendiri berpendapat bahwa Graph Search dapat menjadi awal bagi Facebook untuk mendominasi aliran informasi di internet.

Dengan Graph Search, kita dapat mencari hal-hal yang sangat beragam. Jika kita ingin makan pasta, misalnya, kita dapat mengetikkan “nearby pasta restaurants” pada Graph Search. Pengguna akan menemukan Facebook Page dari restoran-restoran yang menyajikan pasta dengan lokasi yang sedekat mungkin dengan pengguna.

Karena hal ini, saya memprediksi bahwa Facebook akan sangat menggiurkan untuk kalangan pebisnis. Jika sekarang Facebook lebih akrab dengan online shop yang mengumbar produk-produk korea hingga kosmetik yang tidak jelas keamanannya, ke depannya akan terjadi perubahan yang cukup signifikan pada pengguna Facebook dari kalangan pebisnis.

Mereka akan lebih sering meng-update Facebook Page-nya demi meraih perhatian pelanggan. Facebook Page menyediakan banyak kemudahan: para pengguna lain dapat me-like page tersebut, dapat berkomentar, dan pemilik Page sendiri dapat dengan mudah mengunggah konten seperti promo-promo baru dan foto-foto; dan pengguna lain dapat berkomentar pada konten tersebut. Hal ini merupakan suatu hal yang tidak dapat disamai oleh Foursquare.

Saya juga memprediksi perubahan perilaku para eksekutif kantoran di masa depan.

Kita tahu Facebook memberikan kita kesempatan untuk menyertakan info pendidikan dan pekerjaan pada profile Facebook kita. Misalnya, Anda dapat menulis ”worked at PT. Bahagia Abadi” as “Senior Marketing Officer”. Para pemburu bakat, headhunters, dapat dengan mudah mencari individu-individu yang memiliki expertise yang cocok dengan kebutuhan perusahaannya dengan memasukkan keyword yang cocok di Graph Search.

Dengan hal ini, orang akan semakin rajin mengisi profile page selengkap-lengkapnya untuk menarik perhatian para headhunters. Maka posisi LinkedIn sebagai social networking para pekerja bisa dikatakan terancam.

Prediksi di atas memang mengasumsikan bahwa Graph Search dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, beberapa hari setelah Facebook meluncurkan fitur barunya ini, beberapa situs terkemuka mulai menyoroti Graph Search sebagai fitur yang “setengah jadi” dengan algoritma yang belum dapat memprediksi maksud dari keyword yang telah di-input. Beberapa pihak juga menganggap Graph Search semakin memperkuat citra Facebook sebagai surganya para stalker daring (menurut hemat saya, hal ini bisa diatasi dengan privacy settings yang ada di Facebook. Entah hal ini terlalu merepotkan atau memang penggunanya yang tidak mengerti, saya juga kurang tahu).

Namun jika Facebook mampu membuat peningkatan untuk mengatasi batasan-batasan teknis ini, bukan tidak mungkin prediksi saya tadi dapat jadi kenyataan. Misalnya saja, Facebook dapat menambahkan fitur career pada Facebook Page milik perusahaan-perusahaan untuk memudahkan orang mencari pekerjaan.

Kemudian lokalisasi. Facebook dapat juga mengintegrasikan bahasa lain (sementara ini Graph Search baru mendukung bahasa Inggris) ke dalam Graph Search. Fitur ini akan dapat dinikmati oleh banyak orang.

Jika semua hal itu dapat dilakukan, maka Facebook pun menjadi pusat dari segala data, one-stop place tempat orang menaruh kehidupannya di ranah daring. Dan semua data itu tersimpan di server milik Facebook sendiri yang bahkan tak dapat disentuh Google secara menyeluruh.

Dengan begitu banyak informasi dan penggunaan Facebook, tentu akan memancing para pengiklan untuk memasang reklame di Facebook. Dan bukan tidak mungkin Facebook akan dapat ‘merampas’ revenue Google yang didominasi oleh pendapatan iklan di kemudian hari.

Karena alasan-alasan di atas, saya beranggapan bahwa masa depan Facebook sendiri sangat ditentukan oleh seberapa serius Facebook akan menggarap Graph Search ini. Sebagai informasi, para investor menanggapi pesimis fitur baru ini. Hal ini tergambar dengan justru menurunnya harga saham Facebook yang sudah jatuh cukup rendah dari harga Penawaran Saham Perdananya Mei 2012 lalu.

Saya pribadi cukup optimis bahwa perusahaan yang dinahkodai Mark Zuckerberg ini akan mampu menjawab tantangan publik. Bagaimana dengan anda?

Profil Penulis:

Bershio kuda, berbintang Libra, dan memiliki ketertarikan yang tidak wajar terhadap diksi. Junior Digital Analyst di Idea Imaji, profesi yang membuatnya melihat beraneka ragam tulisan orang Indonesia di ranah digital. Pribadi yang suka tempe, kucing, fotografi, dan tempat yang rimbun. Dapat dikuntit di @panji90 atau panjisayshi.tumblr.com bagi mereka yang butuh lebih dari 140 karakter untuk memuaskan dahaga aksaranya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Coda Payments Deliver Mobile Payments to Axis with PulsaQ

Next Story

Toresto Versi 1.3 Untuk Android Telah Bisa Diunduh, Sediakan Berbagai Fitur Untuk Foto

Latest from Blog

Don't Miss

Twitter X

Setelah Twitter Ganti Nama, Merek Dagang “X” Ternyata Dipegang oleh Meta

Pada 23 Juli 2023, Elon Musk secara terbuka mengumumkan perubahan
Twitter rebranding jadi X

Elon Musk Ganti Nama dan Logo Twitter Jadi “X”

Elon Musk kembali mengumumkan perubahan drastis terkait Twitter. Melalui akun