Perseteruan perusahaan-perusahaan raksasa kelas atas terus berlanjut. Jika ada yang berasumsi permainan akan lebih santai di pertengahan 2013 ini, kenyataanya tidak.
Di kuartal kedua ini, Facebook telah melakukan langkah yang sangat berani. Mark Zuckerberg dan kawan-kawan kini berencana untuk menjual jasa komersial layaknya TV, dibanderol dengan nilai yang tidak kalah mengejutkan: US$ 2,5 juta per hari.
Seperti yang dituliskan Bloomberg, langkah ini diperkirakan akan meruntuhkan dominasi televisi dalam metode periklanan. Strategi yang akan diterapkan Facebook tidak lama lagi ini juga akan membuat kompetitor-kompetitor media sosial lain mengikuti langkah jejaring sosial terbesar di dunia ini. Sebelumnya, Google telah mulai melakukan pengumpulan dana beberapa tahun lalu untuk menghadirkan iklan di situs video sharing mereka, YouTube. Kemudian AOL memulai proyek HuffPost Live, sebuah layanan video streaming a la CNN.
Namun dengan terhitung memiliki 1,15 miliar pengguna, beberapa di antara calon klien ‘layanan’ Facebook ini – yang namanya enggan disebutkan – telah menyiapkan materi iklan sepanjang 15 detik. Ide ini cukup menggemparkab. Bayangkan saja, ada jutaan pengguna yang secara aktif mencek wall mereka terhitung dalam satu hari, termasuk dalam jam-jam prime-time televisi dimana para pengguna Facebook tetap aktif beraktivitas di jejaring sosial meski menonton televisi.
Dalam kwartal terakhir, terhitung 61 persen user Facebook menggunakan situs ini setiap hari. Awalnya angka ini diperkirakan turun, namun angka ini malah kembali naik.
Tentu saja ide ini menuai banyak pertanyaan di berbagai pihak: Bagaimana dengan kenyamanan pengguna? Apakah mencekoki user dengan iklan merupakan langkah cerdas? Mungkinkah iklan video ini akan menodai ‘rasa’ yang biasa kita nikmati saat bermain-main dengan Facebook? Mark dan timnya memiliki alternatif yang diplomatis: user Facebook hanya akan melihat tiga iklan dalam satu hari, dan berdasarkan tingkat besar khalayak targetnya, harga iklan ini ditawarkan sebesar US$ 1 juta hingga US$ 2,5 juta.
Masih dikutip dari Bloomberg, disebutkan bahwa sang Chief Executive Officer, Mark Zuckerberg bekerja sama dengan kepala global marketing iklan video Carolyn Everson, untuk memoles dan lebih menyempurnakan ide ini – bahkan menunda pengoprasiannya beberapa kali – sehingga user tidak merasa dicurangi dan pengalaman ber-Facebook mereka tidak rusak.
Langkah Facebook ini juga menjadi strategi untuk menghadapi Twitter, yang juga menjalankan strategi advertisement mereka sendiri dengan target keuntungan US$ 1 miliar di tahun 2014.
Well, dengan dana dan target dana melebihi enam digit dolar Amerika, kita para pengguna awam hanya bisa mengernyitkan dahi saat mendengarnya. Namun bagi para merek global, tiap dolar yang mereka keluarkan adalah strategi bisnis yang telah dihitung berulang-ulang sebelumnya. Kemungkinan besar, beberapa bulan lagi Anda akan menyaksikan iklan-iklan ‘penuh inspirasi’ saat log-in di Facebook.
Sumber: Bloomberg. Sumber gambar header: Annette Shaff/Shutterstock.
ngeri banget facebook ya.
artikel yg keren banget mas “-“