Makin memberi kenyamanan dan kepercayaan, sistem e-commerce dewasa ini cukup bertumbuh di kalangan masyarakat Indonesia. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh barang-barang sekunder ala produk pakaian, alat olahraga, ponsel dan sebagainya. Makin banyaknya peminat e-commerce membuat pelakunya ingin melangkah kepada kebutuhan yang lebih dekat dengan masyarkaat, yakni kebutuhan sehari-hari (primer). EZmart adalah salah satu layanan e-commerce yang menyediakan kebutuhan sehari-hari tersebut, yang biasa masyarakat dapatkan di supermarket atau minimarket terdekat.
Konsep supermarket online yang diusung EZmart ini bukanlah yang pertama di Indonesia. Sebelumnya sudah ada Sukamart besutan PT Sumisho E-commerce Indonesia, yang hingga saat ini pun masih eksis menghiasi dunia maya.Ada pula HappyFresh yang fokus menangani pemesanan melaui perangkat mpbile
Tidak ada yang baru dalam konsep supermarket online dengan layanan e-commerce yang umum digunakan saat ini. Bedanya rata-rata layanan supermarket online memastikan target penjualannya pada kanal lingkungan terdekat. EZmart baru terdapat di Jakarta, khususnya di wilayah Kelapa Gading.
Tak mengherankan, karena kebutuhan sehari-hari seperti ini biasanya dibutuhkan masyarkat secara cepat. Sedangkan layanan e-commerce pada umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengantaran barang, terlebih jika di luar wilayah Jabodetabek. Ezmart sendiri memastikan bahwa setiap yang dipesan melalui portal tersebut akan tiba di lokasi maksimal dua jam setelah validasi pembayaran, atau dapat juga menentukan sendiri kapan barang tersebut harus diantarkan.
Konsep yang diterapkan Ezmart sendiri ialah fokus pada lokasi tertentu, seperti saat ini pihaknya fokus melayani wilayah Kepala Gading. Dengan mendeteksi wilayah berdasarkan kode pos, lokasi di wilayah yang lebih jauh akan dibatasi terlebih dahulu. Pihak Ezmart ketika dihubungi DailySocial juga mengatakan, bahwa akan ada rencana ekspansi ke wilayah Thamrin dan Sudirman bulan depan. Fokus pada wilayah tertentu ini dikatakan Ezmart semata-mata untuk memastikan penyampaian barang dalam waktu yang singkat.
Bagaimana tanggapan masyarakat tentang konsep supermarket online?
Sebelumnya penulis sempat membuat survei melalui kanal media sosial penulis kepada responden wanita (yang terbiasa berbelanja kebutuhan sehari-hari) di wilayah perkotaan (Jabodetabek dan Yogyakarta). Dari total 30 responden yang rata-rata pernah bertransaksi secara online mengatakan bahwa dirinya lebih senang jika berbelanja kebutuhan sehari-hari secara langsung. Mereka mengatakan untuk kebutuhan sehari-hari lebih mantap untuk memilihnya secara langsung dan biasanya kebutuhan tersebut datang mendadak.
Para responden juga mengatakan, bahwa barang-barang yang ada di supermarket online seperti Ezmart kini sudah sangat mudah ditemui di minimarket yang ada di dekat rumah mereka. Kapanpun butuh mereka bisa langsung membeli. Responden yang tertarik mencoba layanan supermarket online rata-rata menginginkan adanya jasa antar dan hanya akan membeli jika harganya pun lebih bersahabat.
Layanan supermarket online harus menyesuaikan pola belanja masyarakat
Riset kecil tersebut di atas sepertinya cukup mewakili tentang pola belanja masyarakat terhadap kehidupan sehari-hari. Terbayang kan, jika saat hendak membeli air mineral harus menunggu berjam-jam apalagi dalam rentang hari? Pola seperti ini juga yang menjadi prioritas layanan Ezmart. Dalam jangka 7 bulan sejak pelunjuran Ezmart hingga saat ini juga sudah mulai terbentuk tren konsumen. Kebanyakan pelanggan Ezmart adalah kalangan perkantoran, baru diikuti kalangan ritel perumahan.
Meski segmen konsumer umum belum ditargetkan secara spesifik, Ezmart percaya saat layanannya sudah berekspansi di wilayah yang lebih luas, penerimaan masyarakat akan lebih mudah untuk layanan supermarket online semacam ini.