Platform social commerce untuk produk halal Evermos tengah merampungkan penggalangan seri B. Sejumlah investor seperti unit ventura UOB, Jungle Ventures, dan beberapa lainnya akan terlibat dalam putaran ini. Kabar ini turut dikonfirmasi oleh salah satu pendiri perusahaan. Dikatakan bahwa tidak lama lagi putaran ini akan ditutup; sekitar 1 s/d 2 minggu dan diumumkan secara resmi.
Dari data yang kami peroleh, putaran ini telah menghasilkan $19,5 juta atau sekitar 281 miliar Rupiah. Dengan posisi putaran pendanaan yang masih terbuka, ada kemungkinan susunan investor dan nilainya akan turut berubah.
Sebelumnya Evermos mendapatkan pendanaan seri A pada akhir 2019 lalu. Dana investasi senilai $8,25 juta berhasil dibukukan dari Jungle Ventures, Shunwei Capital, dan Alpha JWC Ventures.
Terkait bisnis, dalam wawancara sebelumnya Co-Founder Evermos Ghufron Mustaqim mengungkapkan, bisnisnya membukukan month-on-month growth sekitar 20% pada 2020. Saat ini Evermos telah bekerja sama dengan sekitar 500 pemilik brand (lebih dari 90%-nya adalah UMKM), memiliki 50-75 ribu reseller aktif yang menjangkau 504 kota/kabupaten di Indonesia, dan melayani sekitar 200-400 ribu konsumen.
Model bisnis efisien
Pendekatan social commerce yang diusung memungkinkan aplikasi Evermos menghubungkan pemilik produk dan reseller. Setiap mitra reseller juga mendapat kesempatan untuk mendapatkan pelatihan, termasuk kaitannya dengan fikih dalam bertransaksi bisnis. Gudang Evermos juga sudah didirikan sebagai fulfillment center, memungkinkan mitra mendapatkan fitur COD dan pengiriman yang lebih efisien untuk konsumennya.
“Evermos secara alami lebih efisien karena model bisnis kita. Kami tidak memiliki inventory dan juga tidak banyak bakar uang untuk marketing karena dibantu oleh pasukan reseller untuk memasarkan produk-produk ke tetangga, teman, dan keluarga mereka. Bahkan sejak awal secara contribution margin Evermos positif, termasuk di tahun 2020 ketika pandemi dan kami melakukan percepatan pertumbuhan,” tutup Ghufron.
Di Indonesia sendiri untuk layanan social commerce sudah ada beberapa yang bermain, seperti Dagangan, Super, KitaBeli, RateS, dll. Hanya saja memang belum ada yang sepenuhnya memfokuskan ke produk halal dan konsep syariah. Pun demikian layanan e-commerce atau online marketplace, produk halal juga tetap disediakan berbaur dengan varian brand lainnya, sehingga lebih terfragmentasi.
Potensi ekonomi syariah
Menurut “Laporan Ekonomi & Keuangan Syariah 2020” yang diterbitkan Bank Indonesia, pangsa pasar industri halal di Indonesia mengalami peningkatan konsisten. Komoditas yang paling signifikan adalah makanan halal dan fesyen.
Ditinjau dari pergerakan logistik, volume transaksi produk halal pada Mei s/d Desember 2020 secara kuantitatif tumbuh 81,5% dibanding periode tahun sebelumnya. Aktivitas belanja online sendiri juga mengalami peningkatan 29,96% di platform e-commerce dan marketplace sepanjang tahun lalu.
Dengan lebih dari 200 juta penduduk muslim, Indonesia digadang-gadang memiliki potensi luar biasa untuk industri halal. Hal ini membuat pemain seperti Evermos cukup optimis untuk menyongsong pasar di kemudian hari.