Makin besarnya minat masyarakat Indonesia untuk membeli produk halal, menjadi salah satu alasan mengapa platform seperti Evermos hadir. Startup yang didirikan pada tahun 2018 di Bandung ini menghubungkan brand dengan konsumen melalui program reseller. Perusahaan mengklaim fokus ke semua produk muslim, halal dan sesuai dengan syariah.
“Evermos mencoba untuk menjembatani antara brand brand muslim lokal dan nasional dengan reseller–reseller yang akan menjual produk produknya ke konsumennya. Reseller bisa menjual produk yang tersedia ke teman, tetangga atau keluarga secara langsung atau melalui WhatsApp atau media sosial,” kata CEO dan Co-Founder Evermos Iqbal Muslimin kepada DailySocial.
Berdasarkan data Thomson Reuters, pasar untuk produk halal dan syariah sedang bertumbuh sangat pesat mencapai $2 miliar pada tahun 2016 dan diprediksi akan naik hingga $3,8 miliar pada tahun 2022. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi Islam di Indonesia dan Evermos mempunyai visi untuk menjadi penggerak utama ekonomi muslim di Indonesia.
“Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, pengembangan ekonomi Islam di Indonesia memiliki dampak positif bagi perekonomian negara secara umum dan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Evermos tidak hanya ingin menjadi platform kolaborasi antara pemilik merek dan reseller, tapi juga menjadi pendukung bagi keduanya dalam melakukan bisnis sesuai syariah,” kata Iqbal.
Reseller yang ingin bergabung akan dikenakan biaya pendaftaran Rp300 ribu. Untuk setiap penjualan Evermos akan mengambil komisi. Saat ini jaringan Evermos sudah tersedia di seluruh Indonesia dan aplikasinya tersedia di Google Play. Jumlah reseller sendiri disebut mencapai 20 ribu.
“Kami berharap nantinya semua reseller bisa fokus kepada penjualan. Evermos juga menghadirkan teknologi, stok produk hingga pengiriman. Untuk semua produk yang terjual, reseller bisa mendapatkan rata-rata komisi sebesar 20%,” kata Iqbal.
Rencana Evermos usai pendanaan
Setelah mendapatkan pendanaan Seri A sejumlah $8,25 juta (Rp 115 Miliar) dari Jungle Ventures, Shunwei Capital, dan Alpha JWC Ventures, ada beberapa target yang ingin dicapai oleh perusahaan, termasuk membangun ekosistem ekonomi digital Muslim dan menggandeng lebih banyak pelaku industri. Evermos juga memiliki target untuk mengakuisisi lebih banyak reseller.
Ke depannya perusahaan memiliki rencana untuk menggali potensi di segmen lain, termasuk dalam hal sosial, ZISWAF, halal travel, dan fintech syariah.
“Kami sangat antusias untuk berpartner dengan tim pendiri Evermos karena mereka sangat mengenal ekonomi syariah yang besar di Indonesia dengan visi yang jelas dan menyokongnya dengan teknologi. Mereka bersungguh-sungguh membangun ekosistem untuk membantu orang Indonesia agar dapat penghasilan tambahan, membantu keluarganya tanpa memandang status pekerjaan dan pendidikannya. Mereka juga merupakan para tim pendiri yang sudah pernah membuat beberapa startup digital bersama-sama dan punya banyak pengalaman untuk bisa membangun dan menumbuhkan startup nya dengan cepat,” kata Principal Jungle Ventures Yash Sankrityayan.