Evolusi teknologi telah mencapai titik dimana semua dapat tersedia hanya dengan menekan tombol. Bekerja, bermain, belajar hingga berbelanja, Anda bisa melakukannya dimanapun. Tapi bukannya melambat, perubahan malah berpacu lebih cepat. Virtual reality, kelahiran beragam wearable device dan kehadiran perangkat pintar ialah sedikit gambaran potensi masa depan.
Transisi perilaku konsumen akibat teknologi mengubah dunia yang kita tinggali. Dan demi mencari tahu seperti apa tren manusia modern di waktu ke depan, Ericsson ConsumerLab melaksanakan sebuah program riset global, ditargetkan pada pengguna smartphone di kisaran umur 15 sampai 69 tahun.
Mengambil sampel survei dari 85 juta orang di kota-kota besar di dunia, akhirnya tim berhasil mengumpulkan sepuluh tren favorit di kalangan konsumen berkaitan dengan teknologi dan industri digital tahun 2015. Ini dia:
1. Masa depan berbasis streaming
Dari sejak tahun 2014, kepopularitasan streaming video mulai mengalahkan siaran televisi terutama pada rentang usia 16-45. 80 persen dari mereka menyaksikan video streaming beberapa kali dalam seminggu. Meski sekarang jumlahnya masih lebih sedikit, hasil beberapa kali survei menunjukkan peningkatan tren streaming yang tajam.
Info menarik: Ericsson: Di Indonesia Kepopularitasan Streaming TV Mengalahkan TV Konvensional
2. Rumah jadi kian pintar
Konsep rumah pintar sudah diimpikan orang sejak dulu, tapi yang ada kini barulah rumah ‘terkoneksi’. Semua itu akan berubah karena khalayak ingin rumah mampu membantu mereka. Banyak konsumen berharap mereka bisa tahu kapan banjir akan terjadi, dimana posisi pipa bocor, saluran mampet, kondisi isi kulkas, hingga aktif atau tidaknya peralatan listrik rumah.
3. Kemudahan berbagi pikiran
Jejaring sosial, instant messaging dan VoIP mungkin sangat populer. Namun harapan khalayak tidak berhenti di sana. Mereka berminat pada smartwatch pengendali device lain, lampu dan penyejuk udara; serta menaruh ketertarikan pada wearable berkemampuan berkirim ‘gesture‘ dan denyut nadi, bahkan yang memungkinkan kita berkomunikasi hanya melalui pikiran.
4. Masyarakat semakin pintar
Internet membuat kita semakin cerdas, dan ketika masyarakat kian pintar, kota yang kita tinggali juga berubah pintar. Volume kendaraan dan banyaknya orang menjadi perhatian, lalu konsumen ingin informasi lebih detail soal penggunaan gas, air dan listrik di lingkungannya. 70 persen orang yakin konsep ini akan jadi mainstream di tahun 2020.
5. Saling sharing barang untuk berhemat
Berbagi sepeda dan mobil kini sudah cukup umum di negara-negara maju. Potensi sharing sangat besar, terutama dari perspektif ekonomi. Sekitar 30 persen lebih khalayak tidak keberatan meminjamkan peralatan mewah, ruangan di rumah, menyewakan perlengkapan rumah tangga, bahkan mempersilakan orang lain makan malam di sana.
6. Smartphone menggantikan uang tunai
48 persen user mengaku mereka memilih membayar via smartphone dibanding tunai, baik barang maupun jasa. Tetapi membeli tak sesederhana transaksi uang. Dompet biasanya berisi kupon diskon, tiket, resi, kartu kredit, serta catatan penting. Semua dibutuhkan ketika belanja. Namun 80 persen percaya handset akan menggantikan seluruh isi dompet lima tahun lagi.
7. Info dan data diri terenkripsi
Hasil pengumpulan data Ericsson menyatakan orang tidak keberatan memberikan data diri asalkan memperoleh penggantian nilai setimpal. Karena alasan itu permintaan akan fitur enkripsi pada email, chat serta komunikasi berbasis internet juga meningkat. 53 persen konsumen setuju sistem pengaman biometrik semisal sidik jari hadir menggantikan password.
Info menarik: Statistik Internet Indonesia Melonjak dalam Laporan Terbaru Akamai
8. Teknologi membuat awet muda
‘Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.’ Dan banyak device wearable kini diracik untuk menjaga stamina dan kesahatan. Bantal pintar, seprei pintar, app diet, sampai smartband anti-stres memastikan pikiran dan tubuh tetap fit. Dan tahukah Anda, meminimalisir tingkat stres memperpanjang umur hingga dua tahun…
9. Munculnya robot pengasuh/pelayan
Walau kita selalu membayangkannya sebagai objek futuristik, nyatanya robot sudah lama dipasarkan secara komersil. Ada yang dedesain buat keperluan rumah tangga, menjaga keamanan, dan ada pula sarana pendukung hiburan. 57 persen subjek survei ingin supaya robot bisa mencuci, kemudian mampu mengajarkan teknologi baru, memasak, serta menjadi supir.
10. Generasi muda tak bisa lepas dari internet
Ingat serunya main petak umpet atau menikmati NES bersama kawan Anda dahulu kala? Hal itu kontras dengan generasi muda saat ini dimana mereka tumbuh bersama tablet dan smartphone. Bagi mereka, internet adalah elemen tidak terpisahkan. 46 persen target survei yakin ketika dewasa, anak-anak yang menggunakan tablet sejak bayi mengira semua benda saling terkoneksi.
Silakan simak juga infografis statistiknya via tautan ini.
Sumber: Ericsson.com.