PT Erajaya Swasembada (ERAA) Tbk atau Erajaya telah mengakuisisi mayoritas saham anak perusahaan PT Axioo Internasional Indonesia yang bergerak di sektor perakitan perangkat PT Exa Nusa Persada. Akuisisi ini merupakan bagian rencana strategis Erajaya yang sejalan dengan rencana pemerintah meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Djatmiko Wardoyo Sekretaris perusahaan Erajaya menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut telah dilakukan pada pada Rabu 29 April 2015 lalu dan nilai transaksinya mencapai Rp.5,1 miliar.
“Sehubungan dengan pengambilalihan sejumlah 5.100 lembar saham yang merupakan 51 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada Axioo Indonesia,” ungkap Djatmiko.
Kesepakatan ini bukan berarti Erajaya mengakuisisi Axioo, melainkan anak perusahaan Axioo yakni PT Exa Nusa Persada. “Jadi yang kita akuisisi itu bukan Axioo, tetapi anak usahanya yakni Exa Nusa Persada,” ujar Djatmiko menegaskan.
Akuisisi ini menjadi sebuah awal langkah Erayaja untuk melebarkan bisnis ke sektor perakitan perangkat. Pasalnya, PT Exa Nusa Persada selama ini sudah dikenal sebagai salah satu perusahaan yang berpengalaman di bidang local manufacturing atau perakitan perangkat.
“Mereka kan sudah pegang lisensi manufacturing. Jadi ketika nanti Erajaya butuh merakit perangkat sendiri ya kita pakai itu. Ke depan kita ingin mengembangkan bisnis OEM produksi lokal, karena setidaknya langkah awalnya sudah ada,” ungkapnya.
Lebih jauh Djatmiko memaparkan bahwa langkah akuisisi yang dilakukan Erajaya ini sebagai langkah antisipatif terhadap kebijakan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) terhadap ponsel 4G yang tengah ramai diberitakan. Kebijakan yang rencananya akan diterapkan pada tahun 2017 ini setidaknya akan menjadi peluang tersendiri bagi perusahaan yang berfokus pada bisnis perakitan perangkat.
“Kita kan punya partner dengan banyak sekali brand. Di sisi lain, pemerintah segera punya aturan TKDN dan mungkin gak semua brand mau buka pabrik, jadi nantinya bisa kita tawarkan untuk memproduksi perangkatnya di situ (pabrik Exa),” jelas Djatmiko.