Layanan streaming musik mulai bermunculan di Indonesia dan jenisnya pun cukup bervariasi, mulai dari yang menggunakan model radio, playlist, koleksi “pribadi” maupun kombinasi di antaranya. Jika dulu orang banyak mengumpulkan lagu secara fisik melalui kaset maupun CD, kini dengan semakin tersedianya koneksi internet yang cepat dan hadirnya teknologi pendukung streaming yang cukup andal, para penyedia layanan musik pun mulai berbondong-bondong menawarkan akses musik melalui streaming menggantikan akuisisi per lagu atau per album layaknya media fisik. Kami kali ini membahas beberapa layanan streaming musik yang dapat dinikmati dari Indonesia baik secara resmi maupun tidak.
Deezer
Layanan streaming musik Deezer bisa diakses dari berbagai macam perangkat dan satu akun berbayar Deezer bisa digunakan oleh dua perangkat bergerak sekaligus. Konsumen Indonesia bisa dengan mudah memanfaatkan skema pembayaran App Store dan Google Play untuk berlangganan akun premium dengan akses tak terbatas setiap bulannya. Tak cuma untuk iOS dan Android, Deezer juga mendukung platform Windows Phone 8 dan BlackBerry, meskipun tidak mendukung BlackBerry 10
Sejauh ini tanggapan konsumen Indonesia terhadap Deezer cukup positif karena Deezer adalah layanan streaming musik global yang pertama kali masuk ke sini. Koleksi lagunya cukup lengkap, termasuk untuk musisi lokal dan musisi asing di kawasan Asia. Baru-baru ini Deezer dengan menggandeng ikon musik Slank secara eksklusif untuk peluncuran musik-musik mereka secara digital dalam dua minggu pertama untuk meningkatkan antusiasme pemanfaatan layanan ini. [AK]
Guvera
Guvera yang baru saja secara resmi hadir di Indonesia merupakan layanan streaming musik berbayar, setidaknya di Indonesia. Di negara asalnya, Australia, Guvera merupakan layanan gratis yang didukung iklan. Dengan koleksi lagu yang kini mencapai 20 juta menurut direktur pemasaran Dian Nur Farida, Guvera menawarkan pilihan yang sangat banyak dan bervariasi. Bagi pemilik smartphone, aplikasi yang hadir di iOS, Android, dan sebentar lagi Windows Phone, sangat memudahkan penikmat musik untuk mengumpulkan koleksi lagu kesukaannya untuk dinikmati kapan saja, bahkan ketika tidak ada koneksi internet.
Beberapa pengguna Guvera mengeluhkan kurangnya pilihan lagu elektronik (EDM) dan lagu-lagu dari band yang cukup legendaris. Pilihan lagu Indonesianya pun agak terbatas, namun hal ini lebih karena kurangnya versi digital yang disediakan oleh para pemilik hak komersil lagu. Walau begitu, bagi penikmat musik pada umumnya, Guvera dapat menjadi pilihan layanan musik yang cukup nyaman dan mudah digunakan, serta dengan biaya yang cukup terjangkau untuk beberapa pilihan masa berlangganan. [AM]
Mix Radio
Layanan dari Nokia yang menghadirkan 18 juta lagu dari artis lokal dan internasional ini hadir secara cuma-cuma untuk seluruh pengguna telepon genggam Nokia Lumia dan Asha yang dapat menjalankan aplikasi Mix Radio. Sesuai dengan namanya, Mix Radio mengutamakan lusinan playlist serta fitur Play Me yang beradaptasi dengan jenis lagu yang disukai oleh masing-masing pendengar. Para pengguna Mix Radio dapat menandai setiap lagu dengan jempol ke atas atau ke bawah untuk mengajarkan Mix Radio agar memilih lagu yang lebih sesuai selera.
Setiap pendengar Mix Radio juga dapat mencari dan menyimpan lagu sebanyak kapasitas penyimpanan di telepon masing-masing serta menyimpan empat playlist untuk didengarkan tanpa akses internet. Mix Radio menawarkan layanan premium yang memberikan akses untuk penyimpanan playlist secara offline lebih banyak dan izin untuk melewati lagu-lagu yang tidak sesuai selera lebih dari enam lagu per jam. [AM]
Ohdio
Sebagai pemain lokal, Ohdio hadir sebagai penyedia layanan streaming musik yang cukup unik. Di awal kemunculannya, saya melihat Ohdio bukan hadir sebagai pesaing layanan streaming seperti pada umumnya, terutama yang berasal dari luar negeri. Dengan mengusung tagline “Dengerin musik itu gampang” memang benar adanya apa yang ditawarkan oleh Ohdio cukup mudah – setidaknya bagi pengguna yang tidak ingin repot mencari lagu-lagu yang ingin didengarkan.
Ohdio tidak menyediakan akses ke lagu-lagu secara langsung, namun menghadirkan berbagai kompilasi dari para musisi berdasarkan minat para pendengar. Baik itu kumpulan lagu-lagu romantis, kumpulan lagu patah hati, musik nostalgia, sampai kompilasi terbaru lagu-lagu teranyar, semua tersedia secara terkurasi. Istimewanya, Ohdio sangatlah Indonesia. Dari Koes Plus hingga Nidji, dan dari Harvey Malaiholo hingga Vidi Aldiano semuanya hadir melengkapi zamannya para pendengar musik di Indonesia. Bicara soal kelengkapan, jika Anda benar-benar penikmat musik Indonesia 100% maka akan dengan mudah menyukai Ohdio, namun bagi pendengar yang juga “bertelinga” internasional, Ohdio bukan tempat yang tepat untuk menikmati layanan streaming musik. [ATB]
Spotify
Spotify secara resmi belum masuk Indonesia meskipun sudah menyambangi sejumlah negara tetangga di tahun 2013. Menurut informasi yang kami terima, Spotify bakal hadir di negara ini kuartal pertama 2014. Meskipun demikian, Spotify di App Store Amerika Serikat sudah memberikan dukungan untuk versi berbahasa Indonesia.
Spotify merupakan salah layanan streaming musik paling populer di dunia dan telah menggandeng berbagai macam artis untuk kegiatan promosinya. Mengikuti tren, Spotify versi Amerika telah memberikan akses gratis bagi konsumennya untuk mengakses berbagai macam playlist agar bisa bersaing dengan layanan iTunes Radio millik Apple. Sejauh ini secara finansial Spotify hanya bisa diimbangi oleh Pandora yang lebih dulu established. [AK]
YouTube
Menikmati streaming musik pada platform YouTube sebenarnya bagi saya pribadi serasa “salah kaprah” karena semenjak kemunculannya di tahun 2005 silam, YouTube memang disiapkan dan dikembangkan sebagai platform untuk berbagi video. Sepanjang perjalanannya tak disangka YouTube mendadak tenar sebagai platform yang dapat digunakan untuk menemukan dan menjelajah berbagai musik di seluruh dunia. Hal ini mendorong YouTube untuk menjadi layanan yang juga menghadirkan berbagai video musik dari seluruh penjuru dunia.
Saat ini platform YouTube dipercaya sebagai media “terhandal” untuk penyebaran dan publikasi musik baik itu dari musisi baru maupun lama sekalipun. Banyak saluran di YouTube yang saat ini hadir menyajikan konten-konten khusus musik, dengan VEVO sebagai penyedia terbesar. Tingginya animo pengguna akan konten musik di YouTube sampai-sampai membuat situs yang kini dimiliki oleh Google secara penuh ini memutuskan untuk membuka kanal khusus musik yakni YouTube Music yang sampai sekarang belum jelas akan kehadirannya. YouTube memang secara tidak langsung menjadi layanan video musik yang cukup populer, namun dengan video sebagai medianya, kemampuan distribusinya menjadi terbatas tidak hanya ke wilayah yang memiliki saluran internet yang cukup cepat dan stabil namun juga hanya untuk lagu-lagu yang memiliki video musik. [ATB]
[ilustrasi foto dari Shutterstock]