Ada banyak opsi yang dapat dilakukan untuk membuat bisnis startup berkembang. Mendapatkan pendanaan tentu adalah salah satunya. Namun, tidak semua startup mampu untuk mendapat akses terhadap para pemodal.
Di samping pendanaan, tidak semua startup juga dibekali dengan knowledge dan model bisnis yang baik dalam membangun bisnis. Untuk menjawab hal ini, program akselerator menjadi sebuah opsi yang patut dicoba.
Di Indonesia, ada banyak sekali program akselerasi startup, misalnya 1000 Startup, Bekraf for Pre-Startup (Bekup), GnB Accelerator, Plug and Play Indonesia, hingga Grab Ventures Velocity (GVV) milik Grab.
Pada dasarnya, program akselerator bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan startup. Bagi Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, program akselerator tak hanya untuk mendorong pertumbuhan startup, tetapi juga memaksimalkan potensi dan memberikan dampak luas.
Umumnya, penyedia program akselerasi startup akan menyediakan dukungan tambahan berupa mentorship, data perusahaan, dan jaringan yang lebih luas. Kategori dan status pendanaan startup yang diincar tergantung visi dan misi program.
Bagi Anda yang mulai tertarik untuk mengikutinya, DailySocial merangkum enam cara untuk menentukan program akselerasi yang tepat sesuai kebutuhan startup Anda. Simak ulasannya sebagaimana kami kutip dari Foresight:
Riset dulu sebelum memilih
Mengingat ada banyak pilihan, baiknya Anda menggali informasi pada program-program yang diincar. Setiap program pasti memiliki fokus dan kriteria yang berbeda-beda. Ini akan membantu untuk dapat menentukan program yang mendekati kebutuhan Anda.
Sebagai contoh, GVV angkatan kedua yang baru diluncurkan beberapa bulan lalu mencari startup berstatus pendanaan post seed dan akan fokus pada inovasi dan penyelesaian masalah di bidang agrikultur dan pemberdayaan usaha mikro.
Pada GVV angkatan pendahulunya, tidak ada kriteria tertentu, baik dari status pendanaan, kategori bisnis, maupun fokus masalah yang ingin diselesaikan.
Contoh lainnya, Digitaraya Powered by Google Developers Launchpad mengadakan program pelatihan selama satu bulan agar dapat menelurkan startup berkualitas setiap bulannya. Startup yang dicari adalah startup yang siap untuk mendapatkan investasi Seri A.
Yang terpenting adalah jangan memilih program akselerasi berdasarkan pemikiran teman atau kerabat Anda. Pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi saat itu. Juga, anggap akselerator sebagai partner jangka panjang Anda dalam membangun bisnis di masa depan.
Pikirkan saat memilih akselerator lokal
Sejumlah akselerator memusatkan kegiatannya pada kota tertentu. Maka tak heran domisili menjadi salah satu kriteria di beberapa program. Program Startup Surabaya, misalnya, memprioritaskan penduduk dengan KTP Surabaya.
Apa kaitannya dengan hal ini? Ketika memilih program akselerator di kota yang berbeda dengan lokasi bisnis Anda, itu artinya Anda perlu pindah sementara. Bisa jadi programnya sesuai dengan yang Anda inginkan. Akan tetapi, keputusan ini akan memengaruhi hidup dan keberlangsungan startup Anda.
“Jika Anda ingin mengoptimalkan kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang, Anda perlu tahu apakah lokal akselerator yang dipilih menjadi opsi terbaik untuk mencapai itu.”
Kecocokan itu penting
Kecocokan yang dimaksud bisa mencakup fokus atau model bisnis dan status pendanaan startup. Anda tahu bahwa tidak semua akselerator menawarkan kriteria yang sama.
Ada akselerator yang tidak membatasi kategori startup, ada juga yang memiliki fokus pada industri atau vertikal bisnis tertentu. Selain itu, beberapa akselerator memilih startup di tahap awal (seed), tetapi akselerator lain lebih mengutamakan startup yang sudah punya model bisnis dan traction.
Mengapa ini menjadi penting? Setiap perusahaan dan investor punya ekspetasi dan pencapaian tersendiri. Akselerator yang mengincar startup berstatus pendanaan post seed bisa jadi menginginkan mereka untuk me-leverage aset perusahaan maupun meningkatkan pertumbuhan.
Anda juga perlu memerhatikan bagaimana akselerator mendeskripsikan programnya, bagaimana program ini berdiri, siapa saja mentornya. Ini akan menjawab apakah program ini cocok bagi startup Anda.
Akselerator menentukan pengalaman
Bergabung dengan program akselerasi memberikan Anda kesempatan untuk bertemu, belajar, hingga meminta masukan dan saran dari para akselerator yang menjadi pemain penting dalam ekosistem startup.
Secara langsung, Anda akan berinteraksi dengan mereka setiap hari dan tentunya akan menjadi bagian penting dalam pengalaman akselerasi Anda. Mereka juga yang akan membantu Anda dalam membuat keputusan.
Maka itu, Anda perlu benar-benar memperhatikan apapun yang mereka sampaikan mengenai program ini. Apa yang mereka cari pada wirausaha? Apa ekspetasi mereka? Bagaimana mereka mendefinisikan kesuksesan?
VP Strategi & Pengembangan Bisnis Digitaraya Nicole Yap pernah menyebutkan program akselerasinya didapat dari hasil studi mereka yang menunjukkan bahwa startup itu sering meminta apa yang mereka butuhkan, jadi akselerator tidak melulu memberikan tools yang dibutuhkan startup.
“Kita sangat percaya bahwa kesuksesan itu mutlak di tangan startup itu sendiri. Kita ingin ada dalam journey tersebut dengan memberi bentuk dukungan yang terbaik, sehingga startup akhirnya bisa merasa terkoneksi antara satu sama lain dan bisa berkolaborasi lebih lanjut,” papar Nicole.
Cari tahu pengalaman dari alumni program
Ini merupakan cara paling mudah untuk mengetahui pengalaman saat mengikuti program akselerasi. Anda dapat berbicara dengan para alumni program untuk mencari tahu perjalanan mereka saat mengikuti program.
Kendati begitu, Anda tidak harus ‘menelannya’ bulat-bulat karena pendapat alumni bisa menjadi bias. Pengalamannya belum tentu relevan dengan startup yang Anda bangun karena vertikal dan model bisnisnya bisa jadi berbeda.
Jangan mengejar valuasi
Ketika Anda melakukan penggalangan putaran dana, sebaiknya bukan valuasi yang Anda optimalkan, melainkan faktor-faktor yang dapat membantu untuk mendorong kesuksesan startup Anda. Hal ini juga berlaku pada akselerator.
Akselerator yang bagus mungkin menawarkan kesepakatan untuk sedikit berinvestasi dan mengambil lebih banyak porsi pada kepemilikan perusahaan. Hal ini karena mereka membantu untuk mempercepat perusahaan Anda dibanding startup lain.
Akselerator tidak diperuntukkan untuk semua perusahaan. Maka itu, lakukan leverage secara efektif, dan mereka akan menjadi partner terbaik untuk bisnis Anda. Pastikan Anda untuk tetap berhati-hati dalam mengevaluasi, dan pilih dengan bijak.