Kesalahan yang satu ini kerap dilakukan oleh penggiat startup yang baru saja dibangun dan bersiap untuk segera meluncurkan produk, yaitu menyewa tenaga public relation (PR) secara outsource dan kebanyakan bakal menghabiskan budget yang cukup besar. Demi mendapatkan perhatian dari media, investor dan pihak terkait lainnya, masih banyak cara-cara organik yang bisa dilakukan, dan pastinya menyewa agensi PR bukanlah pilihan utama, untuk startup baru.
Artikel berikut ini akan membahas empat aspek yang mempengaruhi penting atau tidaknya startup baru Anda membutuhkan tenaga outsource public relation.
Tidak memiliki cukup ‘cerita’
Startup baru kebanyakan tidak memiliki cukup banyak informasi, data dan hasil yang bisa dibagikan kepada media, investor dan pihak terkait lainnya. Untuk bisa menarik perhatian media, startup harus memiliki ceirta dan tentunya dukungan data yang lengkap. Hal ini tentunya jauh berbeda dengan melakukan kegiatan kampanye iklan digital di Facebook Ads atau Adwords. Ketika Anda mengajukan promosi iklan, akan mendapatkan konversi sesuai dengan harapan.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk memulai kegiatan pemasaran dan promosi adalah dengan mengirimkan sendiri informasi, data atau hasil riset yang telah dimiliki oleh tim PR internal startup Anda. Meskipun terbilang sederhana, paling tidak Anda tidak harus mengeluarkan budget khusus untuk PR outsource ketika hendak menyebarkan informasi kepada media yang Anda sasar.
Siapkan waktu khusus untuk media
Alsan lain kenapa startup baru memilih mempekerjakan PR outsource adalah mereka tidak memiliki cukup orang untuk melakukan pekerjaan tersebut, hingga akhirnya memilih PR outsource untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal ini ternyata adalah langkah yang kurang tepat. Anda sebagai Founder memiliki data, informasi dan jawaban yang paling tepat yang kebanyakan dicari oleh media, investor dan pihak terkait lainnya. Sementara kebanyakan PR akan menyusun sebuah informasi singkat yang relevan sesuai dengan media yang berbeda dan pastinya bukan pihak yang tepat untuk menjelaskan deskripsi lengkap startup Anda.
Jika Anda belum memiliki tim yang cukup untuk melakukan pekerjaan tersebut, coba luangkan waktu khusus kepada media untuk melakukan wawancara langsung. Waktu yang dibutuhkan pun biasanya tidak terlalu banyak dan Anda pun sebagai Founder bisa melanjutkan pekerjaan kembali usai wawancara dilakukan.
Bisnis Anda belum stabil
Hal lain yang wajib dicermati mengapa akhirnya startup baru belum perlu memperkerjakan PR outsource adalah perusahaan yang belum stabil. Apakah itu keputusan untuk melakukan pivot, penggalangan dana yang tersendat, konflik dengan co-founder dan perubahan lainnya yang kerap terjadi di startup. Agensi PR outsource biasanya membutuhkan perusahaan yang stabil agar bisa menjalankan bisnisnya. Dengan alasan itulah mengapa Anda pemilik startup baru, baiknya menunda untuk memperkerjakan PR outsource.
Jadilah ‘brand ambassador’ startup
Sebagai pemilik startup, Anda diharuskan untuk menjadi brand ambassador atau brand image dari startup yang dimiliki. Bukan hanya produk serta kemampuan untuk mengendalikan jalannya usaha, namun sebagai founder Anda juga harus bisa menghadapi media, investor setiap harinya.
Jangan tutup kesempatan tersebut dengan menjaga jarak atau membatasi diri dengan media. Justru posisikan diri Anda sebagai orang yang reachable dan relatable dengan media. Semakin baik Anda sebagai Founder menciptakan hubungan baik dengan media, semakin besar kesempatan startup Anda mendapatkan perhatian dari media untuk liputan yang berkualitas dan relevan.