Terlepas dari berbagai kontroversi yang diciptakannya, Airbnb berhasil mengubah ide kita akan bisnis pariwisata. Mencari tempat menginap selagi berlibur tidak pernah semudah di zaman Airbnb belum eksis. Namun tentu saja perusahaan yang bermarkas di kota San Francisco itu masih belum mau berhenti berinovasi.
Baru-baru ini, Airbnb mengumumkan bahwa mereka sedang bereksperimen dengan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Keduanya bukan lagi tren yang asing di industri pariwisata, dan Airbnb punya visinya sendiri terhadap penerapan VR dan AR dalam platform-nya.
Visi mereka dipecah menjadi dua: VR untuk sebelum kunjungan, dan AR untuk selama kunjungan. VR, dalam kasus ini foto 360 derajat dan hasil scan 3D, bakal menjadi pelengkap foto rumah, apartemen atau kamar yang disewakan, sehingga konsumen pada dasarnya bisa langsung menempatkan dirinya secara virtual pada lokasi yang hendak disewanya.
Foto merupakan elemen penting dalam Airbnb, bahkan terkadang jauh lebih krusial ketimbang deskripsi yang diberikan seorang host. Ketika konsumen bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan kediaman yang hendak disewanya selama beberapa hari ke depan, semestinya tingkat kepuasan bisa jadi lebih terjamin.
Selanjutnya, selagi berlibur dan menempati kediaman yang disewanya, konsumen bisa mengakses informasi yang lebih lengkap dan jelas berkat penerapan AR. Selagi berada di lokasi, mereka tinggal mengarahkan kamera ponselnya untuk mengenal fasilitas yang disediakan oleh sang pemilik kediaman.
Mulai dari yang sesederhana mengetahui letak cangkir kopi di dalam kabinet dapur, sampai yang lebih kompleks seperti cara mengoperasikan termostat yang semua instruksinya dalam bahasa Jerman (lengkap dengan terjemahan instannya), AR bisa menjadi medium informasi yang sangat efektif bagi konsumen Airbnb.
Sebelum ini, ada seorang developer bernama Isil Uzum yang memamerkan konsep fitur AR dalam aplikasi Airbnb. Entah Airbnb terinspirasi oleh imajinasi seorang developer ini atau tidak, tapi yang pasti arah mereka sudah benar dengan rencananya bereksperimen dengan AR sekaligus VR.
Untuk sekarang belum ada rencana pasti terkait kapan Airbnb bakal mengimplementasikan VR dan AR ke dalam aplikasinya. Mereka masih memerlukan waktu untuk bereksperimen dengan sejumlah prototipe sebelum berani merilisnya secara final kepada konsumen.