Startup berbasiskan edukasi dinilai mulai banyak mencuat di Indonesia. Ekosistem serta potensi yang terkandung di dalamnya dinilai harus dijaga dengan baik agar semakin dewasa. Hal tersebutlah yang menjadi alasan EdTech Indonesia digagas. Nantinya komunitas ini diharapkan mampu secara bersama mengembangkan ranah edukasi dan teknologi demi masyarakat Indonesia yang lebih terpelajar.
Turut dihadiri oleh Managing Director EdTech Asia Mike Michalec dalam acara peluncurannya kemarin malam (4/5), EdTech Asia siap mendukung sepenuhnya gagasan mereka di Indonesia yang diwakilkan oleh Herry Fahrur Rizal sebagai insiator EdTech Indonesia.
“Kami dapat membantu EdTech Indonesia dalam bentuk konten, pembicara, informasi, dan apapun yang dapat dikolaborasikan bersama. Tentunya ekosistem dari tiap negara berbeda, kami sangat mengharapkan pertukaran insight yang menarik untuk kemajuan Asia,” ucap Mike dalam sesi diskusi eksklusif bersama kami.
Tidak hanya startup berbasis edukasi, EdTech Indonesia mempertemukan siapapun yang bergerak dalam bidang pendidikan formal dan informal. Pihaknya siap membantu menyelenggarakan workshop, konsultasi, kurasi informasi, riset pasar, dari latar belakang pendidikan dan teknologi agar menciptakan sinergi yang mendorong kelancaran arus pertukaran pengetahuan bagi masyarakat Indonesia.
EdTech Indonesia juga didukung oleh Edcamp Indonesia yang merupakan salah satu anak dari yayasan komunitas belajar dunia, Edcamp. Edcamp Indonesia menyatakan selalu mendukung gerakan yang berhubungan tentang pendidikan di tanah air, sebagai salah satu bentuk komitmen mereka demi kepentingan pendidikan yang menjembatani berbagai entitas.
“Komunitas ini menjadi penting keberadaannya untuk menjembatani antara startup edtech dan entitas-entitas pendidikan seperti kepala sekolah, guru, dosen, profesional, mahasiswa, relawan, dan siapapun yang bergerak di bidang pendidikan,” papar inisiator Edcamp Indonesia Laksmi Puspitowardhani di kesempatan yang sama (4/5).
Laksmi berharap bubble tren edtech di Indonesia ini tidak lantas hilang begitu saja. Dirinya berharap setiap pihak untuk terlibat langsung, berdialog, dan membaur sehingga EdTech Indonesia mampu menghadirkan lebih banyak kesempatan.
Di kesempatan tersebut pihak EdTech Indonesia juga menggelar Speakathon, sebuah ajang pitching 16 startup dan komunitas selama lima menit di hadapan pada hadirin. Jajaran startup dan komunitas tersebut ialah: Squline, Becast, Codemi, Clevio, Rabbit Hole, Google Educator Group West Jakarta, Komunitas Sejuta Guru Ngeblog, Inibudi, Coding Indonesia, Kelase, Ruang Guru, HarukaEdu, Sibejoo, Zenius, Edcamp Indonesia, dan Kakatu.