Dark
Light

Echelon 2010 : Belajar Pitch!

1 min read
June 1, 2010

Hari ini adalah hari pertama Echelon 2010 yang berlangsung di Matrix Building, Biopolis, Singapore. Acaranya sendiri dimulai jam 9 pagi dengan beberapa keynote dari beberapa tokoh startups berskala internasional. Ada Dave McClure dari Founders Fund yang bisa dibilang menjadi tokoh primadona di Echelon hari pertama ini, presentasi yang kontroversial, kocak dan mengena.

Selain session keynote ini ada juga startups yang berhasil lolos dan mengadakan eksebisi di acara Echelon ini, sebuah kesempatan yang eye-opening dan “investment-opening” bagi kebanyakan startup yang datang. Memang tidak semuanya datang untuk mencari investor, ada juga startup yang sudah mendapat funding dan sekedar mencari eksposure. Namun tidak sedikit juga startup yang mengandalkan momen Echelon sebagai jalan mencari investors.

Sesi yang paling menarik dari Echelon 2010 ini adalah Launchpad, sebuah sesi dimana startup yang masih private beta (belum live) bisa meluncurkan produknya disini di hadapan para panelis yang kompeten (Dave McLure, Noah Kagan,  Vishal Gondai, etc) dan langsung diberi komentar oleh para panelis, Idol style 😉

Disinilah saya mengikuti acara dengan sepenuh hati, terutama ketika ada Scraplr yang ikut meluncurkan website mereka disini. Scraplr adalah satu-satunya startup asal Indonesia yang memiliki kesempatan meluncurkan layanannya di acara Echelon ini, sebuah kesempatan yang amat sangat langka. Ada beberapa startup lain dari berbagai negara yang meluncurkan produknya disini seperti Scraplr, Foound, PandaForm dan lain-lain.

Dari komentar para juri, saya melihat bahwa Scraplr terlihat sangat gugup dan seperti “dibantai” di atas panggung di hadapan para penonton dan juri. Bukan karena produk mereka jelek dan tidak memilik landasan yang kuat, namun lebih karena mereka kurang siap ketika melakukan presentasi dan pitch di hadapan juri2. Mulai dari kendala bahasa, komunikasi dan penyampaian ide yang kadang-kadang tidak berlangsung dengan lancar.

Jujur, saya mungkin agak bias karena Scraplr adalah startup lokal, namun setidaknya ada beberapa startup lain yang lebih dibantai di atas pangguna karena kendala bahasa, dan juga flaw di konsep produk mereka sendiri. Foound adalah salah satu startup yang mendapatkan standing ovation dari para panelis, namun jujur saya saya melihat Foound merupakan produk niche yang sebenarnya tidak terlalu spesial, namun mereka benar-benar mempersiapkan diri ketika harus pitch di depan panelis. Presentasi mereka luar biasa, mampu membawa panelis dan penonton dalam sebuah perjalanan untuk menemukan masalah, mencari solusi dan tentunya produk mereka sendiri. Plus, they gave me a t-shirt.

Satu hal yang saya tarik dari acara hari pertama ini adalah persiapan untuk pitch untuk para startup. Tidak hanya sekedar melakukan presentasi di hadapan para panelis, namun juga ketika networking time dimana para startup harus mampu menjelaskan dengan benar dan tepat mengenai startup mereka, apa yang mereka lakukan dan bagaimana produk mereka menjadi solusi bagi permasalahan tersebut.

ps: internet connection di hostel tempat saya menginap tidak memungkinkan saya mengupload foto apapun, so please wait patiently for the pictures (notice there’s no pic in this post). But, i’ve got some amazing pics for you guys later on!

Now harus cabut attend Koprol/Yahoo party disini! Woohoo!

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

10 Comments

  1. kasihan deh di situ internetnya dodol 😀 ini elo posting dari kafe internet di bawah ya?

    btw pagi2 gw ke sana ya, ambil baju *loh kok malah cerita di sini*

    eniwei, sebetulnya kalau dibilang jelek, masih ada yg jauh lebih hancur presentasinya. itulah kenapa dave tadi pagi sempat bilang, jangan coding mulu, tapi juga harus menjadi marketer n desainer, supaya kalau present seperti ini yg keluar adalah jiwa marketingnya, bukan jiwa programmernya 😀

  2. Congrats buat startup kita yg udah mulai unjuk gigi 🙂 As for the language barriers, guys, come on, for events this big, I hope you've practiced your pitch/presentation since 10 days before, to a minimum of 10 different crowds. In fact, go to Direct English or whatever, grab the nice looking girl/secretary/teacher, and talk to her about your startup. Ask her to give you feedback, question, challenge you, whatever… (ask for a date.. LOL!)

    Waktu gw nonton final imagine cup 2010 kemarin, gw sempet terkagum2 sama 2 tim yang bhs inggris nya faseh banget, sampe2 gw serasa dengerin presentasi dari presenter nya microsoft yg di luar negri wkwkwk…, walaupun gw merasa harusnya mereka jawab pertanyaan juri dlm bhs indonesia, krn mrk nanya nya dlm bhs indonesia.. :p

  3. Rama…. jgn banyak alasan… the Internet connection there is fine….
    So, less shopping, spend more time on your blogging 🙂

  4. ahahaha.. nggak ada duit buat belanja pakk!! Wifi di Hostelnya kacrut.

    btw, nice keynote there pak! 🙂

  5. ini yang bikin VC local justru punya kelebihan toh? Di masalah komunikasi 🙂
    Love your comment.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Urbanesia.com TIDAK Diakuisisi Investor Singapura (Update)

Next Story

Baru: Fitur Events di Twitpic

Latest from Blog

Don't Miss

East Ventures Leads Investment for TreeDots, Providing Social Commerce for Groceries

TreeDots, a Singapore-based social commerce startup for groceries (also maximizing
East Ventures Pendanaan TreeDots

East Ventures Pimpin Pendanaan TreeDots, Hadirkan Solusi “Social Commerce” untuk Bahan Makanan

TreeDots, startup social commerce asal Singapura untuk bahan makanan (termasuk