East Ventures mengumumkan ketersediaan dana baru sebesar $27,5 juta (365 miliar Rupiah) untuk berinvestasi di startup Asia Tenggara. Ini adalah pengumpulan dana kelima VC yang berbasis di Singapura ini dalam lebih dari enam tahun beroperasi. Saat ini East Ventures telah memiliki 80 portofolio aktif di Asia Tenggara dan lebih dari 70% di antaranya disebutkan telah mendapatkan pendanaan lanjutan.
East Ventures, menurut data DailySocial, adalah VC paling aktif mengucurkan dana untuk startup Indonesia di tahap awal. Salah satu sektor primadona yang menjadi pusat perhatian East Ventures di Indonesia tahun 2016 lalu adalah fintech. Hampir separuh pendanaan yang melibatkan startup fintech Indonesia tahun lalu melibatkan East Ventures. Meskipun demikian, East Ventures menyatakan pihaknya tetap selektif dan hanya memberikan pendanaan bagi 2,5% startup yang mengajukan pitching dalam setahun.
Termasuk dalam portofolio East Ventures adalah Tokopedia dan Traveloka, dua startup unggulan yang digadang-gadang menyusul Go-Jek menyandang status unicorn.
Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya dalam pernyataannya menyebutkan, “Loyalitas mereka [East Ventures] ke perusahaan portofolio telah membangun jaringan portofolio yang luas dan membantu membangun efek jaringan antar pengusaha di komunitas startup Asia Tenggara.”
Co-Founder dan CEO Traveloka Ferry Unardi menambahkan, “East Ventures telah menjadi mitra penting Traveloka dalam berekspansi di Asia Tenggara dalam empat tahun terakhir. Mereka kukuh dalam pendekatan yang ramah terhadap founder dan kami berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan East Ventures.”
Sejumlah portofolio yang mendapat kisah sukses di antaranya adalah akuisisi Groupon terhadap Disdus, akuisisi Yello Mobile terhadap PriceArea, akuisisi Migme terhadap Shopdeca, dan akuisisi konglomerat media Kompas Gramedia terhadap SCOOP.
Selain berinvestasi di startup, East Ventures juga mengembangkan ekosistem dengan membangun coworking space EV Hive di Jakarta Selatan dan BSD City.
East Ventures, yang dipimpin Willson Cuaca, Batara Eto, dan Taiga Matsuyama, tahun ini berharap bisa menggandakan jumlah lead startup yang mengajukan permohonan pendanaan, meskipun jumlah yang disetujui tetap sama.
Perusahaan percaya tahun ini bakal lebih banyak kisah merger dan akuisisi yang melibatkan portofolionya, meskipun mereka juga memprediksikan bakal lebih sedikit startup yang mendapatkan pendanaan lanjutan (Seri B dan selanjutnya).