Dark
Light

EA Umumkan Struktur Apex Legends Global Series

1 min read
December 18, 2019
Sumber: EA Official Release

Kemasyhuran Apex Legends begitu luar biasa ketika game buatan Respawn Entertainment ini pertama kali dirilis pada 4 Februari 2019. Banyak orang berkata, Apex akan menjadi kompetitor berat bagi Fortnite Battle Royale. Benar saja, Apex Legends segera mencatatkan 25 juta pemain pada pekan pertama perilisannya, dan mencapai 50 juta pemain pada bulan pertama perilisannya.

Hingar-bingar tersebut membuat orang-orang memikirkan kemungkinan Apex Legends untuk jadi esports. Melihat geliat di dalam komunitas, Electronic Arts akhirnya mengumumkan Apex Legends Global Series pada bulan Desember ini.

Apex Legends Global Series mengadopsi sistem terbuka, memungkinkan semua orang dari 60 negara untuk ikut serta ke dalam kompetisi untuk memperebutkan kejayaan dan total hadiah sebesar US$3 juta (sekitar Rp42 miliar).

Struktur kompetisi Apex Legends Global Series terbagi jadi 4 bagian. Pertama Online Tournaments. Seperti namanya, merupakan pertandingan daring yang berhadiah Apex Legends Global Series Points. Akumulasi poin tersebut memungkinkan pemainnya lolos ke pertandingan offline.

Kedua Challenger Events. Merupakan kompetisi tingkat regional untuk memunculkan talenta lokal. Ketiga Premier Events. Merupakan kulminasi pertandingan daring dengan potensi pendapatan Apex Legends Global Series Points yang lebih besar.

Sumber: EA Official Release
Sumber: EA Official Release

Keempat adalah Majors. Seperti TI versi Apex Legends, merupakan pertandingan offline yang diselenggarakan oleh Electronic Arts sendiri. Akan ada 4 Majors. Tiga Majors pertama akan jadi ajang persaingan 300 pemain dari 60 regional untuk memperebutkan US$500.000 (sekitar Rp7 miliar). Majors keempat adalah ajang unjuk kemampuan untuk 1% pemain terbaik di dunia. 60 tim terbaik rangkaian Global Series diundang ke Major keempat untuk saling tanding berebut US$1.000.000 (sekitar Rp14 miliar).

“Ketika kami membuat Apex Legends Global Series, kami ingin membuat ekosistem esports yang inklusif, mudah diakses siapapun, dan dapat membuat siapapun pemain kami menjadi bintang.” John Nelson Commisioner for Competitive Gaming Apex Legends kepada GameDaily.biz.

“Struktur kompetisi sengaja kami buat bersifat bottom-up, agar bisa memberikan akses kompetisi kepada sebanyak mungkin pemain yang kami bisa. Turnamen setingkat komunitas dan grassroots baik online atau offline merupakan komponen paling mendasar dari Apex Legends Global Series.” Nelson menjelaskan lebih lanjut.

Arlington Esports Stadium. Sumber: Sportsvideo.org
Arlington Esports Stadium. Sumber: Sportsvideo.org

Rentetan kejuaraan Apex Legends Global Series akan dimulai pada 25 sampai 27 Januari 2020 mendatang, dengan Online Tournament #1 sebagai pembuka. Major pertama akan dihelat di Esports Stadium Arlington, Texas, Amerika Serikat, pada 13-15 Maret 2020, dengan total hadiah sebeesar US$500.000 (sekitar Rp7 miliar).

Indonesia termasuk sebagai salah satu dari 60 negara yang memungkinkan untuk ikut dalam rangkaian kompetisi ini. Tentunya ini adalah kesempatan besar bagi Anda yang ingin mengejar kejayaan dan hadiah uang jutaan dollar.

Sumber header: Apex Legends Youtube Channel.

Previous Story

Alpha JWC Ventures Bags 1.7 Trillion Rupiah Through Its Second Fundraising

Next Story

Tim Esports Arsenal Bakal Berlaga di PES eFootball Pro League

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,