Layanan cloud storage populer, Dropbox mengumumkan pencapaian 200 juta pengguna di seluruh dunia. Pencapaian ini merupakan peningkatan dibanding bulan Juli lalu yang masih memiliki 175 juta pengguna. Seiring dengan pencapaian milestone tersebut, Dropbox secara resmi memperkenalkan layanan terbarunya untuk kalangan pebisnis yang disebut Dropbox for Business.
Sesuai dengan namanya, layanan terbaru Dropbox ini ditujukan bagi kalangan pebisnis yang ingin memanfaatkan layanan Dropbox lebih jauh dan optimal untuk menyimpan data-data serta dokumen legal perusahaan secara aman, nyaman dan mudah diakses. Dropbox for Business juga dikembangkan supaya terintegrasi dengan layanan Dropbox pribadi.
Seperti dikutip dari Dropboxartwork, terdapat 4 juta kalangan pebisnis dan 97% dari perusahaan yang termasuk dalam daftar Fortune 500 yang diketahui menggunakan layanan Dropbox. Merasa perlu untuk mengembangkan layanan untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, Dropbox merilis layanan terbaru ini.
Setiap akun pribadi Dropbox dapat diintegrasikan dengan Dropbox for Business. Nantinya setiap akun Dropbox akan dilabeli secara khusus, apakah untuk pribadi maupun untuk bisnis, demi mempermudah penggunaan. Pengguna dapat melihat file pribadinya di dalam satu tab dan juga dapat mengecek file pekerjaan di tab lain tanpa harus membuka aplikasinya secara terpisah. Konsumen Dropbox cukup menggunakan satu perangkat saja untuk mengakses akun secara keseluruhan.
“Ini seperti memiliki kunci rumah dan kartu akses di tempat kerja di dalam satu kunci,” ujar Arash Ferdowsi, CTO Dropbox.
Dropbox for Business menurut rencana akan segera meluncur awal tahun depan. Konsumen dapat mendaftarkan diri ke layanan early access untuk memperoleh peluang menikmati layanan ini lebih dulu. Layanan ini tidak gratis, tetapi pihak Dropbox belum mengumumkan adanya perubahan harga. Tarif yang berlaku saat ini adalah $795 per tahun untuk 5 pengguna dan $125 untuk setiap tambahan pengguna per tahunnya.
Dengan produk untuk bisnis ini, Dropbox semakin memantapkan posisi sebagai penyedia layanan cloud-storage yang mampu bersaing dengan kompetitor lainnya semacam iCloud,Google Drive dan Microsoft SkyDrive. Hadirnya Dropbox for Business menegaskan potensi layanan ini sebagai kebutuhan baru di era digital, di mana perusahaan tidak perlu lagi berinvestasi (capital cost) untuk menciptakan tempat penyimpanannya sendiri.