Drone sedang jadi tren hampir di seluruh dunia. “Mainan” mahal ini hadir dalam rupa dan ukuran yang beragam. Penggunaanya pun dapat dimodifikasi misalnya untuk menjepret atau merekam video suatu objek dari ketinggian. Tapi karena hal itulah, drone dianggap sebagai biang masalah pelanggaran privasi.
Di area yang lebih serius, drone bahkan dianggap berpotensi mengancam keamanan terutama terhadap instalasi pemerintahan dan transportasi udara. Dengan latar belakang inilah Boeing mengembangkan sebuah meriam laser yang dirancang untuk melumpuhkan drone.
Minggu lalu di Albuquerque, New Mexico, Boeing menggelar uji coba terbuka yang mempertontonkan aksi laser penumpas drone, Compact Laser Weapon System. Berbeda dengan High Energy Laser Mobile Demonstrator (HEL MD) yang juga dikembangkan oleh Boeing, laser ini mempunyai ukuran yang lebih kecil sehingga mudah dibawa atau dipasang di dudukan sederhana.
Info Menarik: 8 Drone Murah Terbaik yang Bisa Anda Beli Saat Ini
Pada dasarnya alat ini membidik sasaran dengan tembakan laser berakurasi tinggi, membuat lubang di komponen drone sehingga menyebabkan kerusakan fatal. Dengan cara kerja ini Compact Laser Weapon System dirancang khusus untuk melumpuhkan drone yang terbang di wilayah-wilayah terlarang seperti bandara, penjara, instalasi militer dan pemerintahan. Hebatnya, dalam demonstrasi tersebut alat ini dapat menjatuhkan drone dalam waktu hanya 2 detik.
Selain pemasangannya yang tidak membutuhkan dudukan luas, alat ini juga dapat dikendali menggunakan kontroler Xbox 360. Boeing juga memastikan produk akhirnya sangat mungkin dipergunakan di objek bergerak seperti mobil atau kapal. Kendati aksi perdananya dilakukan dari dudukan statis.
Boeing sendiri tidak menyinggung soal jarak tembak laser tersebut. Namun mereka mengklaim selama objek dapat dilihat, laser dapat melumpuhkannya. Jika sesuai rencana, alat ini diharapkan dapat dilepas ke pasar dua tahun dari sekarang, rentang waktu yang cukup lama untuk pengembangan teknologi canggih lainnya.
Di Indonesia sendiri penerbangan drone telah diatur oleh Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2015 Tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak. Baca selengkapnya di artikel ini.
Sumber berita Wired dan gambar header Ken Wolter/Shutterstock.
