Banyaknya aplikasi mobile yang tersedia dari pengembang di seluruh dunia meningkatkan daya saing antar sesama mereka. Setiap pengembang berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang terbaik. Biasanya kebingungan justru muncul bagi para pengguna smartphone itu sendiri. Apakah mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan? Bagaimana jika ada aplikasi yang lebih baik dari yang mereka gunakan saat ini, tapi mereka tidak mengetahuinya?
Terlepas dari fungsi dan kegunaannya, para pengembang kerap kali kesulitan memperkenalkan aplikasi mereka ke pasar. Mempelajari keadaan pasar menjadi tugas tersendiri bagi para pengembang. Dengan memahami kondisi pasar, pengembang diharapkan mampu mensosialisasikan aplikasi mereka. Proses ini bisa dilalui dengan menempuh dua metode, yaitu menekankan pemasaran melalui iklan atau membuat sebuah produk menjadi viral. Di Indonesia, metode yang kedua adalah yang lebih umum.
Banyak startup yang tidak memiliki dana untuk melakukan belanja media seperti iklan di TV atau promosi secara online. Mereka dipaksa mengerahkan kreativitas yang dimiliki untuk bisa berhasil menguasai pasar dengan dana seminim mungkin. Melambungkan nama produk menjadi viral seperti yang dilakukan aplikasi permainan Flappy Bird mungkin dapat dijadikan contoh motivasi untuk pengembang lokal. Secara fungsionalitas permainan Flappy Bird memang biasa saja, namun respon di media sosial dari para pengguna aplikasi itu sendiri yang mempromosikan Flappy Bird hingga mendunia.
Mengharapkan keberuntungan seperti Flappy Bird, yang belum tentu satu dari sejuta kesempatan, tentu saja bukan jalan satu-satunya memperoleh popularitas. Perusahaan telekomunikasi dapat memanfaatkan engagement mereka pada pelanggannya untuk menjembatani antara pengembang dan calon pengguna mereka. Langkah ini dimanfaatkan salah satu pengembang lokal yang juga berkolaborasi dengan Telkomsel Teman Dev, Kowplink.
“Kolaborasi ini sangat penting bagi kami sebagai studio kecil di luar Jakarta. Hadirnya Telkomsel Teman Dev yang memiliki pelanggan yang besar dan pilihan chanel media promosi secara langsung, memungkinkan kami menjangkau wilayah pasar yang lebih luas lagi,” papar Lintang Enrico dari Kowplink. Kowplink sendiri memiliki aplikasi Gamelan DJ yang telah diunduh hingga jutaan di Google Play Store.
Bagaimana caranya ingin berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi? Operator telekomunikasi memiliki kriteria khusus untuk para pengembang yang memang dianggap layak untuk diajak bekerja sama. Untuk mencuri perhatian perusahaan telekomunikasi, salah satunya adalah dengan menghadirkan aplikasi unik dan menarik melalui kegiatan kompetisi aplikasi terbaik bertaraf nasional. Seperti Gamelan DJ, Movreak juga telah terdaftar sebagai salah satu asuhan Teman Dev. Kedua aplikasi tersebut merupakan finalis Samsung Developer Competition 2013 yang kami selenggarakan tahun lalu.
Terlalu naif jika mengatakan bahwa pengembang harus berfokus hanya pada permasalahan teknis saja. Tanpa memperdulikan strategi pemasaran yang baik, sosialisasi aplikasi akan berantakan. Faktanya penentuan segmen pasar yang akan digeluti justru ada di fase awal perencanaan aplikasi. Tidak ada salahnya mempelajari strategi pemasaran dan berkenalan dengan banyak pihak dan komunitas. Aplikasi tidak melulu tentang fungsionalitasnya, tetapi juga seberapa akrab masyarakat mengenal aplikasi tersebut.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]
–
Artikel ini merupakan bagian rangkaian ajang Indonesia Next App. DailySocial bekerja sama dengan Samsung dan Telkomsel mengajak Anda berpartisipasi di Indonesia Next App, sebuah kompetisi pencarian aplikasi Android terbaik di Indonesia untuk bersaing di kancah Asia.