Dark
Light

Dondy Bappedyanto: Penyebaran Data yang Tepat Percepat Akses Internet

1 min read
April 16, 2015

008

Tingginya konsumsi Internet di Indonesia melalui perangkat mobile mendorong industri digital untuk berlomba-lomba mencari keuntungan di pasar Indonesia. Untuk membuat layanan tersebut dinikmati sebagai  sebuah pengalaman yang menyenangkan dibutuhkan konektivitas Internet yang lancar. Dalam sesinya di Echelon Indonesia 2015, General Manager Infinys System Indonesia Dondy Bappedyanto berbicara tentang penyebaran data yang lancar, sehingga baik pengguna maupun pengembang dapat mendapatkan manfaat yang optimal.

Internet bukanlah sebuah sihir. Untuk dapat menikmati aliran internet yang lancar ada infrastruktur di belakangnya. Semakin tingginya penggunaan Internet di Indonesia, makin banyak pula data yang berseliweran. Perusahaan Internet tentu saja akan bersentuhan dengan jutaan, bahkan miliaran, gigabyte data melalui jutaan pengguna tersebut.

Big data tersebut akan disimpan setiap harinya oleh penyedia layanan. Tantangan terbesar dalam sebuah solusi big data adalah pengambilan data, penyimpanan, pencarian, analisis dan visualisasi datam, hingga penyebaran. Perusahaan berbasis Internet membutuhkan gudang data untuk menyimpan konten mereka.

Bandwidth bukan satu-satunya faktor konektivitas Internet

Menurut Dondy, berdasarkan pengalamannya, orang masih terpaku kepada besarnya bandwidth akan membuat layanan Internet bisa dibuka dengan cepat. Ia tidak mengatakan persepsi ini salah, namun ini hanya satu sisi. Pemilik konten (data)  sering melupakan faktor lainnya  yang menjadi penentu, yaitu jarak (latency).Perusahaan yang bergerak di bidang Internet sering lupa menghitung latency dan hanya memperbesar bandwidth situsnya.Dalam bidang interaksi manusia-mesin, latency jelas memiliki efek yang kuat pada kepuasan pengguna dan kegunaan layanan tersebut.

Dondy menerangkan:

Bandwidth itu ibarat jalan raya, latency jaraknya. Meski bandwidth besar, kalau jarak antara user dan konten itu jauh ya bandwidth itu jadi tidak terasa.”

Latency lebih terbukti memberikan kepuasan dan kecepatan bagi pengguna dalam berinteraksi dengan layanan yang berbasis internet.

Dondy melanjutkan, kecepatan akses Internet ini dapat terasa ketika server konten terletak di negara lain sementara pengaksesnya berada di Indonesia. Maka saat pengguna lokal mengakses konten yang server-nya ada di luar negeri, dia harus melalui lebih banyak perangkat router untuk bisa sampai ke tujuan.

Ia memberi gambaran jika server-nya berada Singapura ada 10 router yang mesti dilalui untuk mencapai koneksi. Sedangkan bila semakin jauh lagi butuh 20 router. Padahal menurutnya jika server ada di Indonesia, pengakses hanya melalui  lima router saja. Hal ini, tambah Dondy, akan sangat berpengaruh kepada kecepatan.

Dondy pun menegaskan kurang bijak bila pemilik konten menyimpan datanya di luar negeri sedangkan lokasi penggunanya ada di Indonesia. Apalagi ketika web tersebut terdiri dari banyak konten berukuran kecil, yang justru bisa memperlambat koneksi. Akibatnya pengguna tidak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan saat menggunakan layanannya.

Dondy menyarankan untuk memperhitungkan lokasi server dengan lokasi audience. Menyimpan berkas-berkas kecil di dekat lokasi pengguna akan sangat membantu mempercepat akses.

Previous Story

Oprek Foto Makin Mudah dan Murah dengan 5 Aplikasi Edit Foto Online Ini

Next Story

Huawei Perkenalkan Solusi Safe-City untuk Kota-Kota di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Biznet Gio rilis layanan NEO WEB, sebuah platform infrastruktur situs web untuk menjangkau pelaku usaha UMKM dan individu yang ingin bertransformasi digital

Biznet Gio Perkenalkan NEO WEB, Layanan Komputasi Awan untuk UMKM

Biznet Gio, anak usaha dari Biznet yang bergerak di bidang
Aturan turunan belum mengakomodasi perihal pembayaran pajak dan pelaporan pendapatan untuk Penyelenggara Sistem Elektronik privat asing

Bisnis Pusat Data: Karena Semua Bisa Buat Awan

Pusat data punya peran esensial buat perusahaan, khususnya yang bergerak