Domino’s Pizza kembali menunjukkan antusiasmenya terhadap perkembangan teknologi. Setelah memamerkan robot pengantar pizza otomatis bernama DRU (Domino’s Robotic Unit), mereka kini memperkenalkan DRU Drone; sama-sama robot, sama-sama bertugas mengantar pizza, tapi kali ini via udara.
Wujudnya tidak jauh berbeda dari drone pada umumnya, hanya saja ia merupakan hexacopter dengan enam baling-baling. Ia dikembangkan oleh Flirtey, perusahaan yang memang berfokus di bidang pengiriman barang berbasis drone.
Drone pengantar pizza ini bukan sekadar konsep di atas kertas. Domino’s telah berhasil mengirimkan dua kotak pizza ke sepasang kekasih di kota Whangaparaoa di Selandia Baru. Kebetulan, rumah sang pelanggan masih berjarak tidak lebih dari 1,5 kilometer dari cabang Domino’s di kota tersebut.
Radius 1,5 km memang terbilang sangat kecil, tapi target ke depannya radius bisa diperluas menjadi 10 km. DRU Drone sendiri bergerak dalam kecepatan 30 km/jam, kira-kira cukup untuk mengantarkan pizza yang masih hangat dalam waktu 10 menit di titik-titik yang berada dalam radius 10 km tersebut.
Untuk sekarang, Domino’s baru melayani pengiriman menggunakan drone pada satu cabangnya tersebut, tapi mereka sudah punya rencana untuk menawarkannya di cabang-cabang lain di Selandia Baru. Mengapa Selandia Baru? Karena regulasi setempat sudah mengizinkan pengiriman berbasis drone, dan Flirtey sendiri sudah melakukannya selama beberapa tahun.
Sama seperti DRU yang beroda empat, DRU Drone mengandalkan GPS untuk bisa berangkat ke tempat tujuan dengan sendirinya. Pesanan pizza akan disimpan dalam kotak seperti biasa, kemudian dimasukkan ke dalam kotak lain untuk dipasangkan pada bagian bawah drone.
Setibanya di pekarangan sang pemesan, drone akan menurunkan kargo berlumur keju tersebut dengan kabel. Ya, setidaknya untuk sekarang, pemesan diwajibkan memiliki rumah dengan halaman yang cukup luas, tapi Flirtey mengaku sedang mencari cara untuk bisa memenuhi pesanan konsumen yang punya kediaman dengan ruang terbatas.
Sumber: Quartz dan Domino’s New Zealand.