DJI Mavic Pro adalah drone yang sangat tepat bagi mereka yang tidak puas dengan kamera 1080p milik Spark, tapi di saat yang sama mendambakan quadcopter yang jauh lebih portable ketimbang Phantom 4. Setahun berselang sejak Mavic menjalani debutnya, DJI kini sudah menyiapkan varian baru yang lebih sempurna, yakni Mavic Pro Platinum.
Secara garis besar, DJI Mavic Pro Platinum sangat identik dengan varian standar yang sudah beredar di pasaran sekarang. Bodi ringkasnya yang dapat dilipat tidak berubah, demikian pula dengan kamera 4K dan kemampuannya menghindari rintangan secara otomatis. Pembaruannya cuma meliputi dua hal, yaitu daya tahan baterai dan tingkat kebisingan – serta tentu saja lapisan warna baru yang sesuai namanya.
Versi baru Mavic ini diklaim bisa mengudara selama 30 menit nonstop, naik sekitar 11 persen dari versi standarnya yang ‘hanya’ 27 menit – saya bilang “hanya” karena rival seukurannya cuma mampu terbang selama 20 menit. Menurut DJI, peningkatan efisiensi daya ini datang dari penggunaan komponen electronic speed controller baru.
Di samping itu, berkat baling-baling berdesain baru, Mavic Pro Platinum dapat mengudara secara lebih hening ketimbang versi standarnya. Penurunan tingkat kebisingannya cukup signifikan, mencapai angka 60 persen, akan tetapi kabar baiknya baling-baling baru ini ternyata juga kompatibel dengan Mavic Pro standar.
Dalam kesempatan yang sama, DJI rupanya turut memperkenalkan varian warna baru untuk seri Phantom 4, yakni Phantom 4 Pro Obsidian. Warna abu-abu gelap bertekstur matte membuatnya tampak lebih elegan ketimbang sebelumnya, dan DJI juga tidak lupa untuk menambatkan lapisan anti sidik jari agar drone bisa selalu kelihatan kinclong.
Terakhir, pengguna Spark akan dimanjakan oleh firmware update yang membawa mode baru bernama Sphere, yang memungkinkan mereka untuk menciptakan foto panoramik dengan efek lensa fisheye.
Baik Mavic Pro Platinum maupun Phantom 4 Obsidian bakal masuk ke pasaran mulai bulan September ini juga, dengan banderol masing-masing €1.299 dan €1.699.