Dark
Light

Ditawarkan Seharga Puluhan Ribu Dolar, Drone Pertama Dari Canon Mampu Melihat Dalam Gelap

1 min read
April 7, 2017

Tersedianya beragam pilihan drone kelas konsumen membuka kesempatan bagi banyak orang untuk berkreasi, terutama memudahkan mereka mengambil gambar dari udara. Menariknya, saat ini ranah videography udara malah didominasi nama-nama yang tergolong baru: DJI, 3D Robotics atau Parrots. Tapi bukan berarti brand-brand imaging raksasa tak berniat buat berkecimpung di sana.

Di website berbahasa Jepang, Canon memamerkan drone PD6E2000-AW-CJ1, menunjukkan langkah perdana sang perusahaan teknologi imaging dari Jepang itu di bidang penyediaan UAV. Namun drone racikan Canon itu tidak ditujukan untuk konsumen biasa, melainkan disiapkan sebagai perangkat kelas industri, dispesialisaskan buat membantu tugas pencarian dan penyelamatan.

Penampilan PD6E2000-AW-CJ1 tak begitu berbeda dari drone profesional DJI M600. Ia mengusung sistem propulsi hexa-copter, di mana masing-masing lengan memegang sepasang baling-baling; lalu bagian kamera dan gimbalnya diposisikan di antara dua kaki buat mendarat. PD6E2000-AW-CJ1 didesain khusus untuk membawa salah satu perangkat fotografi tercanggih ciptaan Canon, ME20F-SH: kamera dengan ISO 4.000.000.

Drone PD6E2000-AW-CJ1 sendiri bukan sepenuhnya buatan Canon. Di bulan September 2016, mereka mengumumkan kolaborasi bersama Prodrone Co., memungkinkan Canon melengkapi produk-produknya dengan drone, menggunakan branding, dan memperoleh dukungan jaringan distribusi. Berdasarkan laporan dari DPreview, Canon berharap mereka bisa memperoleh pemasukan sebesar ¥ 5 miliar (US$ 4,5 juta) di tahun 2020 dari penjualan drone.

PD6E2000-AW-CJ1 dirancang sebagai drone all-weather, mampu membopong beban hingga 10-kilogram dan terbang di kecepatan maksimal 65-kilometer per jam. Dipasangkan dengan ME20F-SH, sistem disiapkan agar sanggup melihat dalam gelap. Pendekatan ini dimaksudkan agar misi penyelamatan bisa berlangsung lancar dan cepat meskipun cuaca sedang buruk atau saat itu kondisi pencahayaan tidak memadai.

Begitu canggihnya ME20F-SH, ia tetap dapat melihat objek walaupun penerangannya hanya dibantu cahaya bintang. Kamera ini dibekali sensor CMOS full-size 35-milimeter, jumlah pixel-nya 5,5 kali lebih besar dari sensor di kamera flagship, kabarnya sudah dikembangkan semenjak tahun 2013. Dan tidak seperti kamera inframerah, hasil rekaman Canon ME20F-SH tetap bisa menampilkan semua spektrum warna.

Canon memang belum mengumumkan harga PD6E2000-AW-CJ1, namun berdasarkan info dari Canon Rumors, ada indikasi drone akan dijual seharga US$ 20 ribu, atau kisaran US$ 40 ribu untuk bundel lengkap bersama kamera ME20F-SH. Silakan simak bagaimana PD6E2000-AW-CJ1 beraksi dalam video di bawah ini:

Via Engadget. Gambar: PR Times Japan.

Previous Story

Konferensi Teknologi Blockchain dan Cryptocurrency Akan Diadakan di Jakarta

Next Story

GandengTangan Terima Pendanaan dari Angel Investor

Latest from Blog

Don't Miss

Canon Perkenalkan Large Format Printer imagePROGRAF Baru di Indonesia

Canon Indonesia kembali meluncurkan empat seri Large Format Printer terbaru
Drone-DJI-Mini-4-Pro-5

DJI Mini 4 Pro Dijual Mulai Rp12 Jutaan di Indonesia, Drone Kecil Berfitur Komplet

Erajaya Active Lifestyle mengadakan acara DJI Events Creator Club di