Juli kemarin, Huawei Indonesia meluncurkan sebuah tablet kelas menengah yang sangat menarik bernama Huawei MatePad. Menarik karena setelah ditilik lebih jauh, tablet ini menawarkan nilai yang bisa dibilang melampaui banderol harganya yang terjangkau.
Dengan harga jual mulai Rp4.299.000, MatePad datang membawa spesifikasi yang mumpuni. Layar IPS-nya besar dengan bentang diagonal 10,4 inci, dan resolusinya pun cukup tinggi di angka 2000 x 1200 pixel. Meski demikian, dimensinya secara keseluruhan masih tergolong ringkas berkat bezel setipis 7,9 mm.
Lebih lanjut, tebal perangkat tercatat cuma 7,35 mm, dan bobotnya pun tidak melebihi angka 450 gram. Di baliknya, Huawei telah menanamkan chipset Kirin 810 sebagai otaknya, tidak ketinggalan juga RAM sebesar 4 GB atau 6 GB, serta pilihan storage internal dengan kapasitas 64 atau 128 GB (plus slot microSD untuk ekspansi).
Melengkapi spesifikasinya adalah baterai dengan kapasitas 7.250 mAh. Dalam sekali pengisian, MatePad bisa bertahan sampai 12 jam non-stop saat dipakai untuk menonton video 1080p atau browsing. Charging-nya sendiri membutuhkan waktu sekitar 3,8 jam hingga penuh menggunakan adaptor 10 W bawaannya.
Dengan bekal seperti itu, MatePad sangat bisa diandalkan untuk keperluan multimedia, apalagi mengingat keempat speaker-nya diracik dengan bantuan para ahli dari Harman-Kardon. Namun itu bukan satu-satunya kegunaan tablet ini, sebab ia juga dirancang untuk menjadi alat bantu yang sangat efektif untuk mengakomodasi kegiatan belajar dari rumah selama masa pandemi seperti sekarang.
Hal itu diwujudkan oleh fitur-fitur pintar yang terdapat pada sistem operasinya: EMUI 10.1 yang menggunakan Android 10 sebagai basisnya. Saya akan coba bahas beberapa fiturnya, dimulai dari yang paling berguna, yaitu Multi-Window. Fitur ini tak cuma memungkinkan pengguna untuk menjajarkan dua aplikasi saja, tapi juga memungkinkan perpindahan file dari satu ke yang lain via mekanisme drag-and-drop.
Lebih istimewa lagi, Multi-Window juga dapat dipadukan dengan Huawei Share bagi yang menggunakan smartphone Huawei. Jadi tanpa perlu melewati proses yang rumit, semua isi smartphone dapat langsung diakses dari layar tablet, dan lagi-lagi memindah file secara drag-and-drop juga dimungkinkan di sini.
Tidak kalah menarik adalah fitur bernama App Multiplier. Jadi ketimbang membuka dua aplikasi yang berbeda, fitur ini memungkinkan satu aplikasi untuk dipecah tampilannya menjadi dua, sangat berguna ketika, misalnya, hendak menonton video materi pelajaran sekaligus membaca deskripsi videonya.
Fitur lain, seperti eBook Mode, akan mengubah tingkat kontras dan kecerahan layar agar menyerupai layar e-ink, sehingga bisa lebih nyaman dipakai untuk membaca. Bicara soal nyaman atau tidak, kebetulan layar milik MatePad juga sudah lulus uji sertifikasi Low Blue Light dari TUV Rheinland.
Untuk keperluan membuat catatan atau menggambar, pengguna MatePad bisa memakai stylus Huawei M-Pencil yang dijual secara terpisah. Stylus sepanjang 16 cm ini tidak sembarangan, sebab latency-nya diyakini kurang dari 20 milidetik jika dipakai bersama aplikasi Huawei Memo, serta mampu mengenali 4.096 tingkat tekanan yang berbeda.
Lalu untuk pelajar yang berusia lebih mudah lagi, alias anak-anak, MatePad hadir membawa fitur Kids Corner yang cukup inovatif. Salah satu yang jadi favorit saya mungkin adalah bagaimana perangkat bisa memberikan notifikasi pop-up ketika anak-anak menatap layar dari jarak yang terlalu dekat. Layar pun otomatis akan dikunci sampai sang anak mundur ke jarak yang disarankan.
Tentu saja Kids Corner juga memungkinkan orang tua untuk membatasi akses ke berbagai aplikasi. Jadi kalau memang perlu menetapkan durasi maksimum untuk aplikasi hiburan, silakan saja, tapi di saat yang sama mereka juga bisa membuat pengecualian untuk aplikasi-aplikasi yang memang didesain untuk memfasilitasi pembelajaran, sehingga sesi belajar anak-anak tidak akan terganggu sedikit pun.
Guna memaksimalkan pengalaman gadget melalui HUAWEI MatePad, kita tidak perlu khawatir akan ketersediaan aplikasi penunjang kegiatan. Seluruh aplikasi yang dibutuhkan bisa langsung diunduh melalui HUAWEI AppGallery. Apabila ada aplikasi yang belum tersedia, pengguna bisa menggunakan Petal Search yang Huawei sediakan untuk memudahkan pengguna mendapatkan dan mengunduh aplikasi kesayangan. Caranya sangat mudah, hanya tinggal mengetik nama aplikasi yang diinginkan dalam fitur Petal Search, dan aplikasi akan muncul untuk siap diunduh.
Sekali lagi seperti yang saya bilang, setelah menimbang segala fiturnya, bisa disimpulkan bahwa Huawei MatePad punya nilai yang lebih dari Rp4.299.000. Huawei sengaja mematok harga yang sangat kompetitif supaya MatePad bisa lebih relevan di kalangan pelajar, dan timing peluncuran di masa pandemi tentu bukanlah suatu kebetulan.
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Huawei.