Dino Patti Djalal menandai petulangan barunya di dunia startup dengan meluncurkan marketplace umrah bernama PT Waqara Jasa Bangsa. Waqara disebut tak hanya menyediakan layanan umrah tapi juga menjadi tempat belanja untuk keperluan umrah.
Dino, selaku Pendiri dan CEO Waqara, menuturkan, alasan kehadiran mereka sebagai marketplace umrah untuk membantu jemaah mendapat layanan umrah yang berkualitas. Sejumlah kasus penipuas oleh agen perjalanan umrah jadi pendorong mereka membuat teknologi yang aman dan nyaman untuk jemaah.
“Kami ingin enable seluruh industri umrah. Tidak hanya dari aspek finansial saja, tapi juga dari keamanan dan teknologinya,” ucap mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat tersebut.
Sebagai marketplace, Waqara menjual berbagai jenis paket umrah dengan harga Rp19 juta hingga Rp30 juta ke atas. Jumlah paket yang ditawarkan itu menurut Dino akan terus bertambah seiring makin banyak agen perjalanan yang bergabung dengan mereka.
Saat ini tercatat jumlah agen perjalanan umrah di Waqara mencapai 25 buah. Angka itu dipastikan bertambah menjadi 50 pada bulan depan dan ditargetkan menjadi 100 pada akhir tahun ini.
Kendati begitu Dino menegaskan pihaknya dan bank rekanan mereka melakukan seleksi kriteria agar terbebas dari agen perjalanan yang punya riwayat jelek dalam memberangkatkan jemaahnya.
“Tapi yang terpenting bukan kuantitas. Semua yang ikut terjamin integritasnya, tidak ada kasus dan sebagainya. Jadi ketika orang daftar ke kita merasa aman,” imbuh Dino.
Dalam peluncurannya di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Waqara memang punya cukup banyak fitur mendukung marketplace umrah mereka. Fitur tersebut di antaranya adalah order tracking system, opsi pembiayaan oleh bank, pembukaan rekening bank pertama, opsi pembayaran yang bervariasi, asuransi gagal berangkat, hingga WaqaraMall yang menjual produk-produk halal.
Waqara menggandeng sejumlah rekanan dalam tiap fiturnya tersebut seperti BNI, BNI Syariah, Mandiri, Mandiri Syariah, BCA, BCA Syariah, BRI, BRI Syariah, dan BFI Multifinance Syariah untuk urusan pembiayaan dan Blibli untuk WaqaraMall.
Dari aspek asuransi, aplikasi Waqara menawarkan asuransi gagal berangkat yang diklaim pertama kali ada di Indonesia. Mereka bahkan berkata uang yang dapat dikembalikan dari asuransi itu dapat mencapai 95 persen.
Status pendanaan Waqara masih di level bootstrap dan masih dalam pencarian investor. Kehadiran Waqara memperketat pelaku marketplace umrah di Indonesia seperti Pergiumroh, Kitaumroh, Umroh.com.
Pasar umrah memang bukan bisnis sembarangan di Indonesia. Jumlah jemaah umrah Indonesia tahun lalu lebih dari 1 juta orang dengan nilai pasar berkisar Rp20 triliun. Tak heran pelaku usaha agen perjalanan umrah mengerubuti bisnis ini termasuk Abu Tours dan First Travel, dua perusahaan yang gagal memberangkatkan umrah jemaahnya.
Terakhir, pemerintah melalui Kementerian Agama mengembangkan aplikasi Umrah Online untuk meminimalisasi penyelenggara jemaah umrah yang nakal. Rencananya pemerintah berniat melibatkan Traveloka dan Tokopedia.