Steve Ballmer sudah dipastikan mundur dari jabatan CEO Microsoft, di penghujung September lalu ia memberikan pidato terakhirnya di depan seluruh karyawan Microsoft. Moment perpisahan mengharukan tersebut dapat Anda lihat di Video ini.
Selama 13 tahun kepemimpinan Steve Ballmer, Microsoft sudah melalui berbagai peristiwa, tak jarang ia menjadi sorotan atas setiap kegagalan namun banyak pula sisi positif yang ditorehkan Steve selama menahkodai Microsoft.
Namun, bagi sebagian pemegang saham, mengganti CEO bukan satu-satunya solusi tepat jika ingin membuat perubahan besar, sebab Bill Gates dinilai punya peran dalam setiap kegagalan Steve Ballmer. Sebagaimana dikutip oleh TheVerge dari Reuters yang menyebut 3 dari 20 investor Microsoft menginginkan Bill Gates turun dari jabatannya (Chairman) di Microsoft karena dinilai dapat menghalangi perubahaan yang datang, sehingga siapapun CEO-nya akan kesulitan ketika mengadopsi strategi bisnis yang baru.
Perlu diketahui bahwa Bill Gates menjabat sebagai Chairman saat Steve Ballmer masih menjadi CEO aktif, segala tindak tanduk Steve sepenuhnya diketahui dan wajib mendapatkan persetujuan darinya. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan munculnya sikap yang meminta Bill Gates turun dari kursi pimpinan.
Memang sulit dipungkiri bahwa cara pandang dan kultur Microsoft tak lepas dari pengaruh kuat Bill Gates, meskipun fakta menunjukkan selama 38 tahun terbukti ampuh membuat perusahaan tersebut menguasai industri komputer.
Bill Gates sendiri merupakan pemegang saham terbesar individu sebesar 4.5% sementara 3 investor yang memintanya turun jika digabungkan punya 5% saham di Microsoft, dan tentunya menarik untuk melihat bagaimana Gates menghadapi tekanan ini jika memang ketiga investor tersebut benar-benar serius menginginkan dirinya lengser dari kursi pimpinan. Apalagi jika melihat sepak terjang Gates beberapa tahun belakangan yang justru lebih banyak diwarnai dengan kegiatan amal.
Bisa saja ia mundur dengan segera dan fokus ke yayasan yang didirikan bersama istrinya, Bill and Melinda Gates Foundation, membiarkan tangan-tangan muda dan kreatif memimpin Microsoft, atau mungkin saja ia tetap bertahan, apalagi ia sadar betul Microsoft adalah perusahaan besar yang masih menghasilkan banyak uang serta saingan yang terus bermunculan.