Di tengah gencarnya persaingan smartphone entry-level, resep ‘spesifikasi mumpuni di harga terjangkau’ Infinix terbukti ampuh. Berdasarkan survei, Infinix ialah salah satu brand favorit pengguna di rentang usia termuda – 18 sampai 34 tahun. Kesuksesan tersebut terbantu berkat pemahaman Infinix akan adanya perbedaan antara konsumen di Asia dan di negara-negara lainnya.
Perbedaan inilah yang dibahas oleh Infinix dalam acara peluncuran smartphone Hot S di Jakarta tanggal 26 Juli 2016 silam, dan diterjemahkan oleh produsen asal Hong Kong itu sebagai faktor andalan di produk baru mereka. CEO Benjamin Jiang menyampaikan bahwa Hot S X521 didesain secara khusus untuk pengguna di Asia, dari mulai aspek rancangan tubuh sampai fitur di fungsi fotografi.
Hot S merupakan smartphone pertama dari Infinix yang mempunyai tubuh logam berstruktur unibody dengan pemindai sidik jari. Aspek-aspek andalan lain dari handset ini adalah kapabilitas kamera depan dan sejumlah fitur selfie, ditambah app Magic Movie. Produsen tak lupa membubuhkan segala macam upgrade hardware dan software (dibanding tipe Hot sebelumnya), termasuk menghadirkan UI XOS sebagai penerus XUI.
Infinix Hot S mengusung body logam berpunggung matte halus. Layar dibingkai area berwarna hitam, tiga tombol navigasi utama diposisikan di luar panel, lalu keempat sudut handset dibuat membulat. Modul kamera utama ditempatkan di area teratas sisi belakang, kemudian diikuti LED dual flash dan sensor fingerprint. Panel IPS FHD seluas 5,2-inci di sana katanya sengaja dipilih karena sesuai dengan ukuran rata-rata tangan orang Asia yang cenderung lebih kecil. Smartphone berdimensi 148,8×73,2×8,1mm dan memiliki berat 140g.
Pemindai sidik jari mampu mengenal jari Anda dari sudut manapun, ditaruh di area yang mudah dijangkau telunjuk. Sensor ini diklaim dapat merespons input dalam waktu 0,4 detik. Fingerprint scanner juga bisa dipakai untuk menjawab panggilan telepon, sebagai pengganti tombol shutter kamera, serta mempermudah Anda menjelajahi koleksi gambar.
Dari bincang-bincang bersama Ben Jiang, sensor fingerprint bukanlah sekedar metode akses, tapi juga dimaksudkan sebagai teknik pengaman smartphone. Meski komponen hardware-nya sering kita jumpai, software dedesain agar terintegrasi ke XOS. Infinix turut membekali user interface versi forked Android 6.0 Marshmallow tersebut dengan app khsusus privasi, Xhide, berfungsi menyembunyikan konten-konten pribadi seperti daftar kontak, isi pesan, gambar-gambar dan video.
Beralih ke fotografi, produsen menyematkan sensor 13-megapixel di belakang dan 8-megapixel di depan. Meski dari spesifikasinya terlihat biasa saja, Infinix mengklaim teknologi 1,4-nanometer Ultra Pixel di kamera depan sanggup mengambil foto selfie beresolusi tinggi, bahkan di kondisi kurang cahaya. Kamera depan disertai dengan LED yang mampu mengeluarkan flash lembut, dan Anda dapat memanfaatkan wide-angle shot 120 derajat untuk wefie.
Fungsi selfie Infinix Hot S X521 turut dikustomisasi untuk pengguna Asia; berdasarkan riset Infinix, kebanyakan dari kita menyukai hasil jepretan dengan wajah yang cerah. Selain itu, tersedia sembilan level tuning Face Beauty, dan tentu saja Anda dipersilakan menonaktifkan fitur ini jika menginginkannya.
Kamera utama sendiri dilengkapi phase detection autofocus yang bisa mengunci target hanya dalam 0,2 detik. Di antara lima pilihan mode, Anda dapat memakai Professional Mode dan menentukan sendiri ISO, fokus, aperture dan lain-lain. Menemani mode manual tersebut, tersedia pula Touch Shot, Gesture Shot, Display Capture dan Voice Capture.
Magic Movie juga menjadi faktor unggulan Infinix di Hot S. Aplikasi edit video tersebut memberikan kemudahan bagi Anda yang gemar berkreasi dan mengutak-atik, menyajikan beragam pilihan filter dan keleluasaan membubuhkan musik.
Infinix Hot S memanfaatkan system-on-chip MediaTek MY6753 berprosesor octa-core 1,3GHz, GPU Mali T720 MP3, disertai penyimpanan internal 16GB, dan ditenagai baterai berkapasitas 3.000mAh. Device disuguhkan dalam dua versi: varian standar dengan RAM sebesar 2GB dan model ‘Pro’ berbekal RAM 3GB. Menurut sang CEO, hanya ukuran RAM yang membedakan dua versi tersebut.
Menjawab pertanyaan saya, Jiang menjelaskan bahwa Hot S X521 tipe standar akan dijual ekslusif di Lazada, sedangkan Hot S Pro disediakan baik secara online maupun offline. Program pre-order serta periode penjualan kabarnya segera dimulai di bulan Agustus 2016 nanti, dan waktu ketersediaan kedua versi akan sedikit berbeda.
Hot S ditawarkan seharga Rp 1,75 juta, sedangkan Hot S Pro dijajakan di harga Rp 2,2 juta.
Diujungtombaki oleh Hot S, Benjamin Jiang bilang bahwa semua handset Infinix ke depan akan memiliki fingerprint scanner.