Hari ini Bilna merayakan ulang tahunnya yang pertama. Selama satu tahun ini, awak Bilna melakukan kontemplasi, dan mencatat banyak sekali perkembangan dan pertumbuhannya. Pada perayaan ulang tahun pertamanya ini, awak Bilna membuka hasil riset pasarnya.
Dalam acara tanya-jawab dengan media di acara Media & Merchant Gathering, The Kasablanka, Jakarta, Kamis, (27/2), Ferry Tenka sang CEO mengatakan bahwa tidak ada rahasia atau resep khusus dalam menjalankan toko online seperti Bilna ini, sehingga bisa menggapai kemajuan. Kuncinya, hanya pelayanan yang sesuai kebutuhan pelanggan.
“Pertama kita berusaha pelanggan kita merasa convenient, dan harga yang kompetitif. Selalu melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya, kalau pelanggan puas ia akan kembali lagi. Makin sering kembali, kemungkinan akan terjadi word of mouth,” ungkap Ferry kepada tamu undangan.
Selama setahun ini, COO dan co-founder Bilna, Eka Himawan, melihat banyak perkembangan yang cukup menggembirakan. Fakta ini didapat dengan melakukan riset mengamati perilaku dan pola belanja konsumennya. Menurutnya, untuk kebutuhan bayi konsumen membeli lebih banyak melalui online dibanding offline. “Untuk popok bayi misalnya, konsumen membeli lebih banyak melalui online ketimbang offline. Mungkin kalau membeli offline banyak membawa juga sulit,” terang Eka.
Lebih lanjut, Eka menambahkan perilaku konsumen juga berbeda di setiap wilayah. Untuk konsumen di area Jakarta misalnya, lebih banyak mencari popok. Sedangkan konsumen luar Jakarta lebih membidik produk susu formula dan makanan bayi. Total uang yang dihabiskan juga cukup tinggi, mencapai hingga Rp 400 ribu rupiah pertransaksi.
Di lihat dari sisi pembayaran pun ada perubahan. Metode bank transfer makin berkurang tergantikan dengan metode pembayaran internet banking seperti BCA KlikPay dan Mandiri ClickPay yang mencapai 20 persen. Sedangkan metode lainnya yang bertumbuh adalah penggunaan kartu kredit, hingga 30 persen, padahal metode pembayaran ini paling baru diterapkan Bilna.
Saat ini Bilna telah memiliki dua juta konsumen dengan pageview sebanyak 10 juta. Akses melalui ponsel tercatat mencapai 40 persen dari total kunjungan ke situs Bilna serta 30 persen dari seluruh transaksi. 200 brand yang telah tergabung di Bilna menawarkan sekitar 15.000 produk dan rencananya akan terus bertambah. “Ibu-ibu kalau ingin belanja kebutuhan bayi, kalau susu atau popok bisa di satu toko, tetapi kalau kebutuhan bayi lainnya pakaian, pernak-pernik belinya beda-beda. Harus mengunjungi satu persatu toko yang tersebar. Bilna ingin terus menambah produk memudahkan ibu-ibu belanja di satu tempat saja,” jelas Ferry.
Terkait dengan Bilna Home yang rencananya akan diluncurkan Maret nanti, baik Ferry dan Eka mengatakan langkah pelebaran sayap ini juga diambil karena mendengarkan kemauan konsumen. “Kami tanya mereka mau apa lagi, mereka bilang puas dengan pelayanan Bilna. Mereka juga butuh keperluan rumah tangga seperti pisau dsb.,” tutur Eka.
Terakhir, awak Bilna juga tidak segan-segan membuka hasil riset pasarnya, “Di Bilna, 70 persen pengguna adalah perempuan, berusia matang. Dan waktu yang paling ramai adalah di hari kerja pukul sembilan sampai 12 siang, serta jam dua hingga jam lima sore,”tutup Eka.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]