Transportasi umum adalah salah satu faktor penting yang bisa membangun image positif dari suatu kota. Mulai dari bus sampai kereta komuter, sarana transportasi umum yang baik adalah salah satu solusi efektif dalam menanggulangi kemacetan.
Selagi menghindari macet dengan menumpangi bus kota, bagaimana jika Anda juga bisa menikmati suasana sekaligus pelayanan ala sebuah kafe? Jika Anda tinggal di kota San Fransisco di AS, pengalaman itu sudah bisa Anda rasakan.
Sebuah perusahaan swasta bernama Leap belum lama ini mulai mengoperasikan layanannya di kota tersebut. Misi yang diemban Leap adalah, “menyediakan sarana transportasi yang terjangkau dan yang lebih terasa seperti ruang tamu ketimbang bus kota,” seperti yang saya kutip dari rilis persnya.
Beroperasi di jam-jam sibuk (07.00 – 10.00 dan 17.00 – 20.00), bus-bus milik Leap dirancang dengan interior yang bernuansa seperti di dalam kafe: meja kayu dan bangku, sederet sofa berhadap-hadapan untuk mereka yang pergi berkelompok dan tentu saja, Wi-Fi gratis plus port USB untuk mengisi ulang baterai perangkat-perangkat mobile.
Info menarik: Startup Veniam Sulap Kota Porto Menjadi Smart City dengan Konsep Internet of Moving Things
Konsep ‘kafe berjalan’ ini tak akan lengkap tanpa penawaran berbagai jajanan lokal, mulai dari roti panggang organik, jus buah segar sampai kopi dingin. Agar lebih nyaman, penumpang bisa memesan melalui aplikasi di smartphone, lalu petugas akan langsung menghidangkannya.
Aplikasi pendampingnya ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui posisi bus-bus Leap secara real-time dan berapa jumlah kursi kosong di dalamnya. Leap juga memanfaatkan Bluetooth beacon sehingga penumpang yang mengaktifkan fitur check-in otomatis bisa segera duduk di dalam bus tanpa harus memindai kode QR tiketnya terlebih dulu.
Tarif bus Leap untuk sekali jalan adalah $6 – lebih mahal dari mayoritas bus kota, tapi lebih terjangkau dari layanan mobil pribadi. Pembayaran dilakukan via kartu kredit yang tersimpan di dalam akun Leap masing-masing penumpang.
San Fransisco memang merupakan jantung dari Silicon Valley, dan ini adalah salah satu alasan mengapa layanan seperti yang ditawarkan Leap ini bisa terealisasi dengan cepat. Pun begitu, saya rasa kota-kota di Indonesia yang memiliki visi menjadi smart city bisa mempertimbangkan konsep ‘kafe berjalan’ ini guna membenahi sistem transportasi umumnya.
Via: Washington Post.