Bertepatan dengan perayaan hari jadi PT. XL Axiata Tbk yang ke 19, XL menandatangani perjanjian kerja sama dengan Perusahaan Umum Damri dalam menyediakan sistem pemantauan yang disebut “Passenger Information System”. Sistem berbasis Internet of Things (IoT) yang akan digunakan Damri ini diklaim akan dapat mempermudah pengelola Damri dalam memantau lokasi keberadaaan armada bus, kondisi bus, dan scorecard awak bus yang beroperasi.
Sembilan belas tahun sudah XL beroperasi. Selama hampir dua dasawarsa ini, XL telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit di industri telekomunikasi di Indonesia. Contohnya, membantu pemerataan infrastruktur jaringan dengan menghadirkan layanan 3G dan 4G di sejumlah kota, tarif murah layanan suara dan SMS, tower sharing, dan roaming nasional. XL sendiri, selama 19 tahun ini telah menghabiskan belanja modal hingga Rp. 68 triliun.
Kini XL tengah melakukan transformasi dengan mengusung strategi yang disebut 3R, Revamp, Rise & Reinvent. Strategi ini, diklaim XL, menunjukan hasil yang positif, meskipun memiliki efek samping pada pengurangan pengguna. Namun, menurut Rudiantara hal tersebut bukan lagi menjadi pertimbangan utama dalam melihat pertumbuhan sebuah perusahaan.
Menkominfo Rudiantara dalam sambutannya mengatakan, “Pada akhirnya, bukan jumlah pelanggan [yang terus miningkat yang akan berpengaruh]. Jumlah pelanggan itu sudah lewat sepuluh tahun yang lalu. Kalau mau, perhatikan revenue share […] karena pertumbuhan perusahaan ada di sana.”
Menjalin kerja sama dengan Perum Damri untuk menghadirkan solusi berbasis IoT di sektor transportasi
Melalui strategi Reinvent, XL juga berupaya untuk terus menumbuhkan inovasi bisnis di berbagai sektor dan yang menjadi salah satu perhatian XL adalah segmen IoT. Bertepatan dengan perayaan hari jadi ke 19, XL pun mengumumkan kerja sama dengan Perum Damri untuk menghadirkan sistem informasi berbasis IoT. Sebelumnya, XL sendiri telah menghadirkan beberapa solusi berbasis IoT seperti Simply yang bekerja sama dengan PLN, XL PayPoint, dan YuBox.
Direktur Utama XL Dian Siswarini mengatakan, “Kami [selalu] berusahan untuk jeli melihat persoalan yang dihadapai oleh teman-teman di berbagai sektor dan memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk mencarikan solusinya secara digital. Kami berharap sistem baru yang kami kembangkan bersama Damri ini akan bisa maksimal dan peningkatan kinerja Damri sebagai perusahaan transportasi di Indonesia.”
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara XL dan Damri ini dilakukan oleh Direktur Utama XL Dian Siswarini dan Direktur Utama Perum Damri Agus S. Subrata di Jakarta, Jumat (16/10). Melalui kerja sama ini, XL akan menyediakan sistem pemantauan yang disebut “Passenger Information System”. Sistem informasi berbasis IoT ini diklaim dapat memberi manfaat baik bagi penumpang, pengemudi, maupun pengelola bus.
Bagi penumpang, sistem yang akan berbentuk aplikasi ini nantinya akan memungkinkan mereka mengetahu waktu kedatangan bus, mempermudah transaksi pembelian tiket, bahkan memonitor anggota keluarga yang dalam perjalanan. Bagi pengelola, sistem ini akan mempermudah memantau lokasi keberadaaan armada bus, kondisi bus, dan score card awak bus yang beroperasi.
Saat ini Perum Damri sendiri memiliki jaringan armada yang cukup luas di nusantara, jumlah armada Damri tidak kurang dari 2500 unit bus. Di tahap awal, aplikasi yang dinamakan Passenger Information System ini akan dipasang pada 250 armada bus jalur Bandara Soekarno Hatta yang menuju wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Sementara itu, menurut Dian, XL sendiri kedepannya akan berkomitmen untuk meningkatkan layanan data untuk menyiapkan masyarakat menuju era digital, memberi value ke pelanggan dengan menyajikan layanan sesuai kebutuhan, serta terus membentuk innovator dan kreator muda.