Setelah dikabarkan berada di bawah pimpinan baru dan akan dikembangkan secara tertutup, Google Glass justru kembali mendapat sorotan dari awak media. Kali ini, proyek yang sudah ‘lulus’ dari program Google X tersebut dikabarkan punya identitas baru, yaitu Project Aura.
Tentu saja, nama anyar ini akan membuat sebagian besar orang bingung membedakannya dengan Project Ara, yang merupakan sebuah smartphone modular. Terlepas dari itu, tentunya ada alasan di balik pemilihan nama baru tersebut.
Alasan yang pertama bisa jadi Project Aura merupakan kacamata pintar dengan konsep yang jauh berbeda ketimbang Google Glass, sehingga timnya pun merasa memerlukan nama baru. Alasan lainnya, mungkin ini cara Google untuk ‘mengubur’ istilah “Glasshole” dan memulai dari nol tanpa bayang-bayang stigma yang menyakitkan hati tersebut.
Info menarik: Google Kini Jadi Bagian dari Alphabet Inc.
Meski sejauh ini belum ada konfirmasi dari Google, tanda-tanda soal eksistensi Project Aura sudah bisa tercium dari gerak-geriknya. Dalam jangka waktu Juli-Agustus kemarin, Google ‘menculik’ tiga engineer dari divisi riset Amazon, Lab126, plus seorang mantan engineer Apple. Semuanya tergabung dalam tim Project Aura.
Anggota tim Project Aura sendiri juga mencantumkan sedikit petunjuk di profil LinkedIn-nya. Beberapa menuliskan bahwa mereka tengah mengerjakan “Google Glass and Beyond”, sedangkan satu orang mendeksripsikan tugasnya sebagai “building cool wearables.” Satu hal yang bisa dipastikan, tim ini masih menerima komando dari CEO Nest, Tony Fadell.
Sumber: Re/code dan Business Insider. Gambar header: Wikipedia.